Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Test Test
JAKARTA. Tahun ini PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia (GMF) menargetkan pendapatan sebesar Rp 180 juta. Angka ini naik 20% dibanding realisasi pendapatan 2009 sebesar Rp 150 juta.
Direktur Utama GMF Richard Budihadianto bilang perusahaannya mengejar pencapaian target tersebut dari awal tahun ini. Menurutnya, diawal Februari lalu GMF telah meneken kontrak senilai US$ 63,2 juta dengan beberapa maskapai dalam maupun luar negeri.
Rinciannya adalah US$ 27,5 juta dengan Triumph Air Repair asal Phoenix, Amerika Serikat untuk sub kontrak pekerjaan acceleration power unit (APU) pesawat milik maskapai Thailand selama lima tahun; US$ 6 juta untuk pekerjaan transceiver repair untuk jangka waktu 4 tahun milik maskapai Aircell.
Ada juga pekerjaan US$ 9 juta untuk perawatan tiga unit Boeing 747 milik MaxAir asal Afrika Selatan; US$ 1 juta untuk perawatan ringan Boeing 747 milik China Air; terakhir perpanjangan kontrak melakukan C-Check dua pesawat Boeing 737-300 Freighter milik Cardig Air selama tiga tahun senilai US$ 19,7 Juta.
"Semua diteken saat Singapore International Airshow 2010 awal Februari lalu. Sebelumnya kami sudah melakukan pembicaraan dan GMF memenangi beauty contest yang perusahaan tersebut lakukan. Dalam memilih klien kami mencari mereka yang bisa sharing teknologi dan market juga," kata Richard, kemarin.
Ia memproyeksikan, dalam lima tahun ke depan pendapatan GMF dapat meningkat dua kali lipat dari capaian 2009 lalu menjadi US$ 300 juta. Mengingat berkembang pesatnya industri penerbangan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News