Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia (GMF) dan PT Angkasa Pura II (Persero) mulai serius dengan rencana usaha mereka membangun hangar fasilitas maintenance, repair dan overhaul (MRO). Kini, kedua perusahaan tersebut tengah membahas skema bangun sewa MRO tersebut.
Direktur Utama GMF Richard Budihadianto mengaku sejumlah pertemuan sudah pernah berlangsung antaran manajemen kedua perusahaan. "Memang pembicaraan baru di tingkat bawah, belum ke saya. Rupanya AP II memiliki kebijakan yang harus kami hargai. Bahwa mereka ingin membangun seluruh fasilitas yang ada di area mereka. Termasuk hangar MRO," kata Richard kepada KONTAN, Kamis (25/2).
GMF yang awalnya ingin membangun sendiri hangar tersebut menurut Richard tidak mempermasalahkan keinginan AP II itu. Yang penting bagi Richard, tarif yang dikenakan AP II atas hangar yang disewanya ekonomis.
"Mau dibangun oleh AP II juga tidak apa-apa. Yang penting harga bisnisnya masuk. Kalau saya sewa harus bayar berapa. Karena selama ini GMF belum pernah sewa hangar," tambahnya.
Nah, tinggi rendahnya tarif sewa hangar lengkap dengan fasilitas perbengkelan itu tergantung dari investasi yang dikeluarkan untuk membangun maka biayanya juga besar, semakin tinggi tarif sewa dan sebaliknya.
"Kebutuhan GMF adalah hangar untuk overhaul atau pekerjaan berat. Jadi harus di dukung oleh peralatan lengkap, ini butuh investasi yang lebih besar. Jika AP II menawarkan konsep sewa, maka mereka yang harus menyediakan peralatannya kami hanya tinggal menggunakannya saja," kata Richard.
Karena menginginkan tarif sewa yang ekonomis, Richard menyarankan AP II untuk menanam investasi yang maksimal sama dengan yang pernah GMF perhitungkan sebelumnya. "Atau lebih murah, karena kalau lebih mahal hitungannya tidak masuk di kita," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News