Reporter: Handoyo | Editor: Edy Can
JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makan Ternak (GPMT) memperkirakan, harga jagung akan merambat naik hingga Rp 4.000 per kilogram (kg). Saat ini harga jagung lokal sudah berada di kisaran Rp 3.050 per kg atau sudah naik 25,8% dibandingkan awal tahun lalu.
Sekretaris Jenderal GPMT Desianto Budi Utomo mengatakan, kenaikan harga jagung ini karena pasokan di dalam negeri mulai seret. Pasalnya, panen raya jagung yang kedua baru mulai berlangsung pada bulan akhir September atau awal Oktober mendatang. Musim panen raya kedua ini, produktivitas jagung lokal hanya sekitar 7,2 juta atau hanya 40% dari total produksi nasional.
Sementara, GPMT menilai kuota impor pemerintah sebesar 1,5 juta ton belum cukup memenuhi kebutuhan bagi industri pakan ternak. Menurut GPMT, hingga Juli ini impor jagung sudah mencapai 750.000 ton atau 50% dari kuota yang diberikan.
Berdasarkan perhitungan GPMT, kebutuhan jagung untuk pakan ternak mencapai 640.000 ton per bulan. Selama paruh tahun ini, diperkirakan kebutuhannya mencapai 3,84 juta. "Meskipun secara matematis mencukupi, namun kenyataanya dapat berbeda," kata Desianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
