kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Golden Agri Resources pertahankan prinsip IPOP


Senin, 11 Juli 2016 / 18:07 WIB
Golden Agri Resources pertahankan prinsip IPOP


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pasca pembubaran Managemen Indonesia Palm Oil Pledge (IPOP), Golden Agri Resources tetap mempertahankan prinsip-prinsip sustainability. 

Salah satunya dengan menelusuri rantai pasok pembelian kelapa sawit dari petani dan perusahan yang telah memenuhi prinsip-prinsip ramah lingkunga.

Agus Purnomo, Managing Director for Sustainability & Strategic Stakeholders Engagement Golden Agri Resources mengatakan, GAR sebagai salah satu penandatangan IPOP mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam melakukan transformasi di sektor minyak kelapa sawit dan upaya untuk memperkuat standar Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dengan membubarkan sekretariat IPOP.

"Kami akan terus memperdalam implementasi dari kebijakan keberlanjutan perusahaan kami yang tertuang pada GAR Social and Environmental Policy (GSEP atau Kebijakan Sosial dan Lingkungan GAR) dan di saat yang sama terus mendukung pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keberlanjutan dan daya saing di sektor minyak kelapa sawit," ujarnya kepada KONTAN, Senin (11/7).

Ia menjelaskan, para produsen penandatangan IPOP telah memutuskan secara bersama-sama bahwa perkembangan dari terobosan kebijakan-kebijakan di Indonesia. 

Contohnya moratorium terhadap lahan gambut, pembentukan Badan Restorasi Gambut, dan moratorium terhadap izin perluasan kebun kelapa sawit telah memenuhi maksud dan tujuan IPOP, yaitu untuk mengakselerasi dan mempromosikan transformasi menuju keberlanjutan, dan oleh karena itu, IPOP dipandang tidak diperlukan lagi.

Sejalan dengan komitmen IPOP terhadap keberlanjutan, Golden Agri akan terus melanjutkan kegiatan dalam melakukan konservasi terhadap hutan-hutan Ber-Stok Karbon Tinggi (SKT).

Selain itu, area dengan Nilai Konservasi Tinggi (NTI) dan lahan-lahan gambut, dan tetap menjalankan kebijakan pengolahan lahan tanpa bakar (Zero Burning Policy).

"Kami akan terus memberdayakan masyarakat setempat, sejalan dengan prinsip-prinsip Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (Free Prior Informed Consent)," imbuhnya.

Selanjutnya, fokus GAR adalah membantu rantai pasok agar lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. 

Golden Agri menargetkan untuk mencapai kemamputelusuran secara penuh untuk kelapa sawit, akan menyelesaikan pemetaan terhadap rantai pasok ke perkebunan pada akhir 2017 untuk pabrik milik GAR dan pada 2020 untuk pabrik milik pihak ketiga.

Hal ini akan membantu perusahaan untuk menjangkau petani-petani swadaya dan untuk membantu mereka meningkatkan produktivitas, kesejahteraan, dan dengan mengadopsi praktik-praktik bertani yang lebih berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×