kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Golden Energy Mines (GEMS) Targetkan Produksi Batubara 40 Juta Ton di Tahun 2023


Rabu, 23 November 2022 / 06:09 WIB
Golden Energy Mines (GEMS) Targetkan Produksi Batubara 40 Juta Ton di Tahun 2023
ILUSTRASI. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), anak perusahaan Sinar Mas Group atau Sinarmas di bidang pertambangan batubara yang targetkna produksi batubara di 2023 sebesar 40 juta ton


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) tampak optimistis melihat kinerja operasional di tahun 2023. Namun, perusahaan cenderung konservatif dalam menargetkan kenaikan produksi batubara untuk tahun depan. 

Direktur Utama Golden Energy Mines Bonifasius mengatakan, untuk tahap awal, GEMS mengajukan rencana produksi batubara konsolidasi 40 juta ton dalam permohonan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) untuk tahun 2023.

Namun, perusahaan akan kembali mengajukan penambahan rencana produksi dalam perkembangan berikutnya pada tahun depan.

“Tahun depan sementara minimum 40 juta (ton), tapi nanti di kuartal 1, kami akan mengajukan revisi untuk penambahan lagi,” tutur Bonifasius saat ditemui wartawan usai acara Public Expose di Jakarta, Selasa (22/11).

Baca Juga: Penjualan Ekspor Menyokong Kinerja Golden Energy Mines (GEMS)

Sebagai pembanding, GEMS mencanangkan rencana produksi konsolidasi 40 juta ton batubara pada tahun 2022. Sebagian besar rencana produksi tersebut dicanangkan dari anak usaha GEMS, yakni PT Borneo Indobara (BIB) sebesar 36 juta ton.

Hingga September 2022 lalu, GEMS sudah merealisasikan produksi 28 juta ton batubara. Secara terperinci, jumlah tersebut berasal dari produksi batubara BIB sebesar 25,4 juta ton, PT Kuansing Inti Makmur (KIM) 1,4 juta ton, dan PT Barasentosa Lestari (BSL)) 1,2 juta ton. 

Di sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022, kinerja volume penjualan dan tren harga batubara telah mendongkrak kinerja keuangan GEMS.

Sepanjang Januari-September 2022 lalu, GEMS telah membukukan penjualan 28,3 juta ton batubara. Jumlah tersebut naik 24% dibanding realisasi volume penjualan Januari-September 2021 yang berjumlah 22,9 juta ton.

Di saat yang sama, harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) batubara GEMS juga melonjak jadi US$  73,02 juta per ton di periode Januari-September 2022. Sebelumnya, ASP GEMS hanya mencapai US$ 46,24 juta per ton di Januari-September 2021.

 

Alhasil, GEMS membukukan pendapatan US$ 2,06 miliar di Januari-September 2022, melesat 95,18% dibanding  pendapatan GEMS di periode Januari-September 2021 yang sebesar US$ 1,05 miliar. 

Dari hasil pendapatan itu, GEMS mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 472,87 juta di Januari-September 2022. Jumlah tersebut naik 140,62% dibanding realisasi laba bersih Januari-September 2021 yang sebesar US$ 196,52 juta.

Menurut perkiraan Bonifasius, ASP batubara GEMS masih akan kurang lebih serupa di tahun depan. Di sisi lain, Bonifasius juga optimistis bahwa permintaan batubara dari pasar Asia masih akan positif pada tahun depan, meski ada bayang-bayang resesi ekonomi global.

Baca Juga: Laba Bersih Golden Energy Mines (GEMS) Melonjak 140% Hingga Kuartal Ketiga 2022

Itulah sebabnya, komposisi target pasar GEMS di tahun 2023 kurang lebih masih akan serupa dengan komposisi target pasar eksisting. Sebagai gambaran, komposisi penjualan batubara GEMS di Januari-September 2022 menyasar China sebanyak 38% dari total penjualan, Indonesia 35%, India 20%, dan lain-lain 7%.

“Kalau kami lihat resesi yang terjadi kan kebanyakan di Eropa sama Amerika, kalau kita lihat di China, India, Indonesia, kan tidak ada gejolak yang terlalu berarti. Demand batubara untuk kalori kita demandnya Asia kebanyakan,” tutur Bonifasius.

Guna mendukung rencana kenaikan produksi, GEMS menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar US$ 25 juta untuk keperluan infrastruktur dan sarana pendukung produksi. Menurut rencana, anggaran tersebut bakal mengandalkan kas internal perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×