kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

GoSend Pastikan Tidak Naikkan Tarif di Tengah Kenaikan PPN 12% pada Tahun 2025


Selasa, 26 November 2024 / 14:15 WIB
GoSend Pastikan Tidak Naikkan Tarif di Tengah Kenaikan PPN 12% pada Tahun 2025
ILUSTRASI. Pengemudi Go-Jek bersiap mengantarkan barang pesanan pelanggan Elevenia melalui layanan GoSend, Jumat (16/6/2017). TRIBUNNEWS/HO. GoSend memastikan belum ada rencana menaikkan tarif layanan meskipun pemerintah mulai memberlakukan kenaikan PPN menjadi 12 persen pada 2025.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan pengiriman GoSend di bawah Gojek memastikan belum ada rencana menaikkan tarif layanan meskipun pemerintah mulai memberlakukan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. 

Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada awal tahun 2025.

“Kami belum ada rencana untuk menaikkan tarif layanan pengiriman. Fokus kami adalah tetap mendukung UMKM melalui berbagai inisiatif dan strategi, meskipun ada kenaikan PPN,” ujar Steven Halim, Head of Transport and Logistics Gojek kepada wartawan di Kantornya, Selasa (26/11).

Dalam menghadapi tantangan ini, GoSend menawarkan tiga strategi utama untuk mendukung UMKM. Pertama, melalui inovasi produk dengan menghadirkan layanan yang lebih hemat seperti "Instant Hemat". Layanan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengiriman yang tidak terlalu mendesak, sehingga membantu menekan biaya bagi pelaku UMKM.  

Baca Juga: Simak Strategi Multifinance Hadapi Tekanan Tarif PPN 12% Tahun Depan

Kedua, GoSend terus menyediakan promo dan penawaran khusus untuk meringankan beban UMKM. Steven menjelaskan bahwa promo-promo tersebut bertujuan agar UMKM tetap bisa memaksimalkan layanan pengiriman tanpa khawatir terhadap biaya tambahan.  

Ketiga, GoSend berfokus pada edukasi dan pemberdayaan mitra UMKM melalui program seperti Ruang Belajar GoSend. Program ini menghadirkan pembicara yang memberikan pelatihan tentang pemasaran digital, termasuk cara meningkatkan visibilitas di media sosial. GoSend juga mengadakan kompetisi kreatif untuk membantu UMKM mempromosikan produk mereka dengan lebih efektif.  

Steven optimistis tren pengiriman instan akan terus meningkat di 2025 meskipun pandemi telah usai. Menurutnya, kebutuhan masyarakat terhadap pengiriman cepat semakin tinggi karena perubahan pola konsumsi dan ekspektasi. "Kami melihat tren pengiriman cepat ini akan terus tumbuh, bahkan setelah pandemi. Orang semakin mengandalkan pengiriman instan untuk berbagai kebutuhan mereka," jelasnya.  

Dengan pendekatan ini, GoSend berkomitmen untuk menjaga kualitas layanan sekaligus mendukung keberlanjutan bisnis mitra UMKM di tengah berbagai tantangan ekonomi. "Kami percaya inovasi, promosi, dan edukasi adalah kunci untuk memastikan UMKM tetap tumbuh tanpa terbebani oleh kenaikan PPN atau biaya lainnya," tutup Steven.  

Baca Juga: REI Sebut PPN 12% Berpotensi Melemahkan Daya Beli Market Utama Properti

Selanjutnya: OJK Restui Rencana Pemisahan UUS Great Eastern Life dengan Mengalihkan Portofolio

Menarik Dibaca: Mengenal LokadataID Perusahaan Survei dan Riset dengan Aplikasi SurV

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×