Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) mengakui pandemi Covid-19 turut berdampak pada kinerja perusahaan di tahun ini. Public Relation GMTD Nataziah mengungkapkan, pihaknya bakal mengkaji ulang seputar target-target untuk tahun ini.
"Target banyak berubah, yang sudah ditetapkan di awal tahun jadi (berubah) setengahnya," ujar Nataziah kepada Kontan.co.id, Jumat (26/6).
Meski belum merinci lebih jauh, Nataziah memastikan revisi meliputi target pendapatan dan juga alokasi belanja modal tahun ini. Asal tahu saja, GMTD sedianya menargetkan pendapatan tahun ini dikisaran Rp 300 miliar.
Per kuartal I 2020 GMTD mencatat rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 2,31 miliar. Padahal, GMTD masih mengantongi laba bersih sebesar Rp 7,97 miliar pada periode sama tahun 2019.
Baca Juga: Pasar properti melambat, Gowa Makassar Tourism (GMTD) optimalkan pendapatan berulang
Terkikisnya laba bersih Gowa Makassar Tourism Development sejalan dengan menyusutnya pendapatan. Pendapatan perusahaan ini turun 12,62% menjadi Rp 39,80 miliar pada kuartal pertama 2020. Pada triwulan pertama tahun lalu, GMTD masih menorehkan pendapatan bersih Rp 45,55 miliar.
Rinciannya, pendapatan dari rumah hunian dan tanah sebesar Rp 32,37 miliar atau turun 22,02% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 41,51 miliar. Kemudian pendapatan dari rekreasi dan lainnya Rp 5,52 miliar atau masih meningkat dari kuartal pertama 2019 yang sebesar Rp 5,25 miliar, dan pendapatan dari lahan siap bangun menyumbang Rp 2,86 miliar. Adapun beban pajak final sebesar Rp 946,31 juta.
Untungnya, GMTD juga dapat menekan beban pokok pendapatan menjadi sebesar Rp 18,89 miliar atau 24,01% lebih kecil ketimbang beban pokok pendapatan Rp 24,86 miliar pada kuartal pertama 2019.
Namun, beban usaha GMTD melesat 73,04% menjadi Rp 19,71 miliar dari beban usaha sebesar Rp 11,39 miliar pada kuartal pertama tahun lalu. Alhasil emiten ini harus menanggung rugi Rp 2,31 miliar pada kuartal pertama tahun ini.
Nataziah menjelaskan, penurunan kinerja pada kuartal I tahun ini lebih disebabkan oleh penurunan kinerja anak usaha PT Tribuana Jaya Raya.
"Properti tetap ada penjualan, GMTD masih perform dan terkontrol," terang Natazia.
Demi menjaga kinerja di sisa tahun ini, Natazia memastikan pihaknya bakal mengoptimalkan strategi penjualan properti berbasis dalam jaringan (online).
Tak hanya itu, selain sektor properti GMTD juga bakal mengupayakan raihan pendapatan berulang lewat sektor Pantai Wisata Akkarena meskipun sektor tersebut juga turut terdampak pandemi Covid-19.
"Ini juga sedang masa transisi, fokus tetap di properti lewat township, tata kelola perkotaan dan pantai wisata Akkarena. Memang pariwisata agak turun tapi paling tidak ada pemasukan," jelas Natazia.
Untuk itu, GMTD pun memperkirakan dampak pandemi masih bakal terasa hingga sisa tahun ini. GMTD berharap situasi dapat berangsur membaik di tahun 2021 mendatang.
Baca Juga: Gowa Makassar Tourism (GMTD) merugi Rp 2,31 miliar di kuartal pertama 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News