Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gerakan Pemuda (GP) Ansor secara resmi meluncurkan Badan Usaha Milik Ansor (BUMA), sebuah holding company yang mengonsolidasikan berbagai unit bisnis di bawah satu atap. Pembentukan BUMA menandai langkah konkret GP Ansor dalam memperkuat kemandirian ekonomi, memberdayakan generasi muda, serta berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional.
Kegiatan ini sekaligus meresmikan Gedung BUMA di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat. Gedung empat lantai ini akan menjadi sentral seluruh kegiatan perusahaan, di bawah bendera PT Buma Bintang Perkasa.
BUMA menaungi sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor, di antaranya teknologi informasi (IT), ketenagakerjaan, tour and travel, retail dan perdagangan, media dan event organizer, pertambangan, hingga ekspor-impor.
Ketua Umum PP GP Ansor, Addin Jauharudin, mengatakan, melalui struktur holding ini, BUMA akan mengintegrasikan kekuatan bisnis internal GP Ansor, mempercepat pertumbuhan usaha, dan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi kader-kader muda di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Ada Sinyal Perlambatan PMI Manufaktur, Nasib Industri Padat Karya Kian Terancam
"Hari ini, kita buktikan bahwa organisasi kepemudaan tidak hanya berbicara tentang gerakan sosial dan keagamaan, tapi juga harus menjadi kekuatan ekonomi. BUMA adalah kendaraan strategis Ansor untuk menciptakan kesejahteraan kolektif dan memperbesar kontribusi kita terhadap bangsa," ujar Addin dalam keterangan resmi, Rabu (30/4).
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani menyebut kehadiran BUMA bisa menjadi dorongan positif pada ekonomi dan iklim usaha di Indonesia.
"Ini adalah upaya yang baik dari GP Ansor dalam meraih kemandirian ekonomi. Tidak hanya untuk organisasinya, tapi juga untuk perekonomian bangsa kita. Untuk kemandirian, jika negara membuat Danantara, GP Ansor membuat BUMA. Dan kita bisa berkolaborasi," ujar Rosan.
Sementara itu CEO BUMA, Firmana Tri Andika, mengatakan, meski BUMA lahir dari rahim organisasi kepemudaan, namun dibangun dengan prinsip profesionalisme, akuntabilitas, dan inovasi berkelanjutan.
Setiap anak perusahaan diarahkan untuk mengedepankan standar manajemen modern serta berorientasi pada pasar global, dengan tetap berlandaskan nilai-nilai keadilan sosial, kebangsaan, dan kerakyatan.
Baca Juga: Pelemahan PMI Manufaktur Bisa Munculkan Ancaman PHK
Kini, sambungnya, BUMA juga membuka peluang kerja sama strategis dengan mitra swasta, BUMN, dan komunitas global, dalam semangat kolaborasi untuk pertumbuhan bersama.
"BUMA adalah wujud nyata semangat Ansor untuk mandiri, berdaya, dan berkontribusi. Kami mengundang semua pihak untuk bergabung dalam perjalanan ini, membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan," pungkas Firmana.
Selanjutnya: Indonesia Stop Impor Beras, Setoran Bea Masuk Turun 5,8% di Kuartal I 2025
Menarik Dibaca: G-Shock Indonesia Libatkan Rizky Ridho dalam Kampanye
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News