kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,04   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,22   1,12%
  • LQ45 878   12,25   1,41%
  • ISSI 221   1,22   0,55%
  • IDX30 449   6,60   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,96   1,12%
  • IDX80 127   1,50   1,19%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,81   1,23%

Green Job Bakal Booming di Indonesia, Ini Alasannya


Selasa, 04 Januari 2022 / 21:25 WIB
Green Job Bakal Booming di Indonesia, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Pencari kerja menyiapkan berkas lamaran pada acara 'Jakarta Job Fair'


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

2.     Menyebar di banyak bidang

Koiromah menjelaskan, pekerjaan yang tergolong green job luas. Selama tenaga marketing itu berusaha memasarkan produk yang memiliki jasa terhadap kelestarian lingkungan atau pada praktiknya menerapkan efisiensi bahan baku maka pekerjaan itu termasuk kategori green job.

Baca Juga: Implementasi PLTS diyakini bisa penuhi target bauran EBT 23% pada 2025

Ia menegaskan, selama memenuhi salah satu tujuan dari green job yang sudah ditetapkan ILO, berarti suatu sektor atau pekerjaan termasuk dalam kategori green job.  Pekerjaan apa pun bisa diadaptasi menjadi green job. Seorang pendongeng sekalipun bisa masuk kategori green job, kalau materi ceritanya mengandung unsur yang berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.

3.     Terdorong oleh green economy

Kajian dari World Economy Forum: Future of Jobs pada tahun 2016 mengungkap bahwa sektor energi dan berbagai industri di seluruh dunia mulai beralih ke green economy. Hal ini terjadi karena ada isu tentang perubahan iklim dan kekhawatiran dunia akan ketersediaan sumber daya alam.

Menurut Koiromah, green economy berarti aktivitas ekonomi yang tidak mengabaikan lingkungan. Artinya, sebuah perusahaan tidak melakukan praktik ekstraksi yang berlebihan dan selalu mempertimbangkan dampak aktivitasnya terhadap lingkungan dan juga berkontribusi padapertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Saatnya #TimeforActionIndonesia. Karena melesatnya popularitas mobil listrik sebagai kendaraan yang ramah lingkungan, sejumlah perusahaan raksasa ramai-ramai memproduksi mobil listrik. Tapi, karena harganya cukup tinggi, diperkirakan ke depan akan tumbuh usaha yang mengubah mobil dan motor konvensional menjadi mobil dan motor listrik.

Baca Juga: Sinergi dengan masyarakat dan lingkungan, PHE Jambi Merang kembali raih PROPER Emas

Tak ketinggalan, ada pula yangmembuat teknologi daur ulang baterai lithium-ion untuk digunakan kembali pada motor maupun mobil listrik. Selain itu, ada yang membangun instalasi untuk charging station. Usaha seperti ini membuka peluang terciptanya green job di sektor transportasi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×