Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan perusahaan yang bergerak di sektor tambang batubara PT ABM Investama Tbk (ABMM) belum meyakinkan hingga kuartal III-2019. Manajemen ABMM pun berupaya agar penurunan kinerja tidak terjadi lagi di sisa tahun ini.
Sebagai informasi, per kuartal III-2019 pendapatan ABMM turun 23,74% (yoy) menjadi US$ 443,41 juta. Di kuartal yang sama di tahun lalu, ABMM menorehkan pendapatan sebesar US$ 581,48 juta.
Baca Juga: Dua perusahaan belum bisa ekspor nikel, Kementerian ESDM kebut verifikasi
Laba bersih ABMM juga ikut tergerus 62,66% (yoy) dari US$ 30,24 juta di kuartal III-2018 menjadi US$ 11,29 juta di kuartal III-2019.
Direktur ABMM Adrian Erlangga menyampaikan, penurunan harga batubara cukup mempengaruhi hasil kinerja keuangan perusahaan. Sekadar pengingat, harga batubara acuan (HBA) di bulan September atau akhir kuartal tiga lalu berada di level US$ 65,79 per metrik ton. Padahal, September tahun lalu HBA masih berada di level US$ 104,81 per metrik ton.
Ia menambahkan, di tengah penurunan kinerja pendapatan, produksi batubara ABMM sebenarnya masih mengalami pertumbuhan. Hingga September, produksi batubara ABMM mencapai 8,5 juta metrik ton atau naik 19,72% (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
“Kinerja operasional masih bagus. Kalau tidak, bottom line kami bisa turun lebih dalam. Kami yakin produksi batubara masih bisa di atas 11 juta metrik ton di akhir tahun,” terang Adrian, hari ini.
Baca Juga: Ekspor kembali dibuka, ini 9 perusahaan yang boleh menjual nikel ke luar negeri
Untuk memperbaiki kinerja di sisa tahun ini, ABMM berupaya meningkatkan efektivitas konsep mining value chain yang dimiliki oleh perusahaan. Konsep ini memungkinkan ABMM untuk terus melakukan sinergi bisnis dari hulu ke hilir dengan berbagai anak usahanya.
“Kami juga berupaya menurunkan beban biaya yang ditanggung masing-masing anak usaha ABMM,” tambah dia.
Ia menjelaskan, konsep mining value chain pula yang membuat beberapa segmen bisnis ABMM masih mencatatkan pertumbuhan positif. Contohnya adalah segmen bisnis logistik dan sewa kapal yang mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 13,97% (yoy) menjadi US$ 72,92 juta di kuartal tiga lalu. Segmen bisnis dijalani oleh anak usaha ABMM, yakni PT Cipta Krida Bahari atau CKB Logistik.