kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gunawan Dianjaya Steel (DGST) Bukukan Kinerja Mentereng Hingga Kuartal III-2022


Kamis, 10 November 2022 / 22:22 WIB
Gunawan Dianjaya Steel (DGST) Bukukan Kinerja Mentereng Hingga Kuartal III-2022
ILUSTRASI. Gunawan Dianjaya Steel (GDST) bukukan kinerja mentereng di sembilan bulan pertama 2022


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk membukukan kinerja mentereng di sembilan bulan pertama. Berdasarkan laporan keuangan interim perusahaan yang dirilis baru-baru ini,emiten baja berkode  saham GDST tersebut sudah membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,95 triliun pada Januari-September 2022 lalu, naik 74,86% dibanding realisasi Januari-September 2021. 

Selain meningkat dibanding periode sama tahun sebelumnya, realisasi penjualan GDST di sembilan bulan pertama juga sudah melampaui target penjualan GDST di tahun 2022 yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp 1,8 triliun.

Direktur GDST, Hadi Sutjipto mengatakan, kondisi bisnis di tahun berjalan 2022 memang relatif lebih baik dibanding  periode sama tahun 2021 lalu. Sebab, kata Hadi, industri baja di tahun 2021 masih terimbas oleh efek gulir pagebluk Covid-19. Di sisi lain, GDST juga berhasil mencuil berkah dari penjualan ekspor ke Jerman dan Spanyol di Mei 2022.

Baca Juga: Ini Alasan Gunawan Dianjaya (GDST) Optimistis Pendapatan Capai Rp 1,8 Triliun di 2022

“Harga baja saat itu sangat tinggi akibat perang. Pasar Eropa yang biasa diisi dari Rusia dan Ukraina tidak ada pasokan dari 2 negara yang terlibat perang tersebut,” tutur Hadi saat dihubungi Kontan.co.id (10/11).

Kenaikan kinerja penjualan GDST sejatinya diikuti oleh kenaikan pengeluaran pada sejumlah pos beban. Beban pokok penjualan GDST misalnya, tercatat naik 54,84% secara tahunan atau year-on-year (YoY) menjadi Rp 1,60 triliun di Januari-September 2022. Sebelumnya, Beban pokok penjualan GDST hanya mencapai Rp 1,03 triliun di Januari-September 2021.

Kenaikan pengeluaran juga dijumpai misalnya pada beban penjualan yang naik 20,21% YoY dari semula Rp 30,78 miliar di Januari-September 2021 menjadi Rp 37,01 miliar di Januari-September 2022, serta beban umum dan administrasi yang naik 26,12% YoY dari semula Rp 43,92 miliar di Januari-September 2021 menjadi Rp 55,40 miliar di Januari-September 2022.

Meski begitu, dengan kenaikan penjualan yang diraup, GDST berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 217,03 miliar pada Januari-September 2022. Sebelumnya, GDST membukukan rugi periode berjalan Rp 20,73 miliar di Januari-September 2021.

 

Hadi berujar, GDST optimistis bahwa kondisi pasar cukup bagus di dalam negeri. Hingga akhir tahun 2022 nanti, GDST masih akan berpegang pada strategi yang sama untuk memacu kinerja.

“Strategi tidak berubah, (yaitu) mempertahankan pasar domestik dan meningkatkan ekspor,” ujar Hadi.

Sedikit informasi, GDST membukukan penjualan bersih Rp 1,67 triliun dengan rugi tahun berjalan Rp 63,71 miliar di tahun 2021. Hadi tidak menyebutkan adanya target baru setelah target penjualan Rp 1,8 triliun terlampaui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×