kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,00   -18,51   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi oversupply semen, Semen Baturaja (SMBR) terus genjot bisnis hilir


Minggu, 10 Mei 2020 / 19:56 WIB
Hadapi oversupply semen, Semen Baturaja (SMBR) terus genjot bisnis hilir
ILUSTRASI. Pabrik?PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan semen pelat merah, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) terus menggenjot segmen bisnis hilir di tengah persoalan kelebihan pasok atau oversupply di pasaran dalam negeri. Adapun beberapa segmen bisnis hilir yang sejauh ini sudah dijajal di antaranya meliputi bisnis tanah liat alias white clay, mortar, bata ringan, dan bata porous.

Untuk mengembangkan bisnis white clay lebih lanjut, SMBR sedang menjajaki kerja sama jual beli white clay dengan calon mitra baru. Sebelumnya, SMBR sendiri sudah memiliki kerja sama jual beli white clay dengan mitra eksisting seperti PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang.

Baca Juga: Emiten BUMN Ajukan Penundaan Pembayaran Utang

Berdasarkan catatan Kontan.co.id sebelumnya, SMBR menargetkan penjualan white clay sebanyak 50.000 ton sepanjang tahun ini. Angka ini lebih besar bila dibandingkan dengan realisasi uji coba penjualan tahun 2019 yang tercatat sebesar 6.000 ton saat uji coba tahun lalu. “Hingga April SMBR telah mencatatkan volume penjualan white clay sebesar 8.265 ton,” kata Basthony kepada Kontan.co.id, Minggu (10/5).

Untuk memuluskan rencana tersebut, saat ini SMBR tengah mengembangkan fasilitas produksi yang ada di dua pabrik eksisting SMBR. Harapannya, kapasitas produksi white clay bisa mencapai lebih dari 50.000 ton per tahun.

Tidak melulu berfokus pada white clay, SMBR juga tengah berupaya untuk meningkatkan volume penjualan berbagai varian produk mortar yang telah tersedia seperti mortar acian, plesteran, pasangan bata ringan, perekat keramik, dan acian putih. Produk-produk ini dipasarkan dengan brand Baturaja Mortar dan saat ini masih ditujukan untuk pasar area Lampung. 

Baca Juga: Penundaan proyek akibat wabah virus corona menggerus bisnis material bangunan

Di sisi lain, produk-produk turunan lain seperti produk bata ringan dan beton porous juga tidak luput dari perhatian SMBR. Saat ini,  produk bata ringan telah diproduksi secara mandiri dan dipasarkan oleh anak usaha. Sementara itu, produk beton porous SMBR masih dalam tahap uji coba aplikasi produk di lingkungan internal SMBR.

Ikhtiar SMBR merambah bisnis hilir tidak berhenti sampai di situ. Ke depannya, SMBR juga berencana mengembangkan produk fibre cement board (FCB). “Saat ini masih dalam tahap uji coba formulasi,” pungkas Basthony (10/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×