kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi persaingan di Asia, ini tiga strategi BKPM


Rabu, 25 November 2015 / 11:29 WIB
Hadapi persaingan di Asia, ini tiga strategi BKPM


Reporter: David Oliver Purba | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyiapkan tiga strategi utama guna menarik investasi seiring prediksi meningkatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia. Tiga strategi tersebut yakni perbaikan iklim investasi, pendekatan pemasaran secara menyeluruh (end to end) dan pemberian insentif investasi untuk menarik minat investasi.

“Tiga strategi yang dilakukan BKPM itu penting dalam upaya untuk menarik investasi asing dalam kompetisi global di abad Asia," kata Kepala BKPM, Franky Sibarani, Selasa (24/11).

Franky mnegacu pada prediksi pertumbuhan di mana pertumbuhan ekonomi dunia cenderung melemah mendekati 2% pada tahun 2000-an, sedangkan rata-rata pertumbuhan ekonomi Asia khususnya Asia Timur terus tumbuh hingga menembus 8%. Asia diperkirakan juga akan berkontribusi sebesar 40% terhadap ekonomi global dalam 15 tahun. Kontribusi tersebut akan meningkat menjadi 50% pada tahun 2050.

Franky menambahkan, BKPM telah melakukan perbaikan iklim investasi salah satunya meluncurkan izin Investasi tiga Jam untuk investasi yang mempekerjakan minimal 1.000 tenaga kerja dan atau nilai investasi minimal Rp 100 miliar.

“BKPM juga akan menyiapkan berbagai layanan investasi seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Nomor Induk Kepabeanan (NIK) untuk dapat masuk dalam layanan investasi tersebut," ujar Franky.

Sampai saat ini, BKPM terus berkoordinasi dengan 22 kementerian teknis dan melakukan pendelegasian melalui PTSP
pusat. Hingga September 2015, tercatat 9.600 izin telah diterbitkan.

Strategi kedua yakni menjalankan pemasaran dan pelayanan investasi dengan pendekatan yang lebih personal per negara dan end to end. BKPM telah membentuk tim khusus pemasaran untuk masing-masing negara prioritas pemasaran investasi, khususnya di kawasan Asia Timur, Australia, Amerika, Eropa, dan Timur Tengah.

Ketiga, pemberian insentif dan fasilitas yang lebih menarik. April 2015, pemerintah menambah jumlah lapangan usaha yang berhak menerima tax allowance dari 129 menjadi 143. Sedangkan pada Agustus 2015, pemerintah memperluas cakupan tax holiday dari lima menjadi sembilan industri pionir dan memperpanjang masa berlaku hingga 20 tahun dan sejak September 2015, pemerintah telah meluncurkan enam paket kebijakan ekonomi dengan semangat pro investasi.

“Bila melihat perlambatan ekonomi global, ditandai dengan angka pertumbuhan yang hanya 2%, sementara Indonesia di level 5% dan negara-negara di kawasan Asia Timur yang mencapai 8% menunjukkan kesiapan Indonesia menghadapi abad Asia,” jelas Franky.

Untuk mendukung capaian target pertumbuhan ekonomi tersebut, BKPM belum akan mengubah target realisasi investasi di tahun 2016 sebesar Rp 594,8 triliun atau meningkat 14,5% dari target. Hingga triwulan III 2015, nilai realisasi investasi meningkat 16,7% (year-on-year), menjadi Rp 400 triliun. Penyerapan tenaga kerja langsung tumbuh 16,5% dibandingkan 2014. Hampir semua sektor prioritas tumbuh termasuk industri hilirisasi sumber daya mineral yang mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 67%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×