kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hanson International merambah properti Serpong


Senin, 30 April 2018 / 09:14 WIB
Hanson International merambah properti Serpong


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hanson International Tbk bakal memulai pembangunan proyek Millennium City di Serpong, Banten. Pengembangan proyek tersebut berjalan di bawah PT Pacific Millennium Land.

Tak ayal, keberadaan Millennium City nanti bakal berhadapan dengan proyek-proyek terdahulu milik pengembang properti lain. Namun Tan Kian, Presiden Direktur PT Pacific Millennium Land yakin, masih ada potensi bisnis yang bisa dikulik di Serpong. Paling tidak, mereka akan berupaya menawarkan infrastruktur yang memadai di proyek tersebut.

Pengembangan Millennium City menempati area seluas 1.388 hektare (ha). Bakal ada tiga area central business disctrict (CBD) dengan luas mulai dari 20 ha-50 ha di dalamnya. Selain itu, ada rencana pengembangan perkantoran, hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, rumah sakit dan sekolah.

Pembangunan Millennium City berlangsung secara bertahap. Jadwal pembangunan tahap I adalah usai Lebaran 2018. "Land clearing, pembakaran, pengurukan, kami mulai pembangunan dari area entrance," terang Hans Leander, Deputy Chief Operating Officer PT Pacific Millennium Land, Sabtu (28/4).

Pengembangan proyek tahap pertama membutuhkan dana investasi hingga Rp 6 triliun. Manajemen Pacific Millennium tak mengungkapkan sumber dananya. Mereka hanya mengatakan, luas area pengembangan proyek 82 ha. Dalam kurun waktu lima tahun hingga enam tahun ke depan, akan ada pembangunan 3.400 unit rumah dan 650 unit rumah toko (ruko).

Target penjualan

Meskipun proses pembangunan belum berjalan, mesin pemasaran Pacific Millennium sudah berputar. Sampai dengan April 2018 ini, sebanyak 572 unit rumah dari dua kluster tahap I sudah terjual. "Target kami, tahun 2018 penjualan rumah bisa mencapai 1156 unit dari empat kluster dan menjual 76 ruko," ujar Hans saat dikonfirmasi KONTAN, Minggu (29/4).

Pacific Millennium membidik konsumen dengan penghasilan Rp 12 juta–Rp 15 juta per bulan. Mereka menawarkan rumah dengan luas tanah 60 meter persegi (m²) dan luas bangunan 61 m² dua lantai dengan hargai Rp 594 juta. Pengembang ini membanderol harga bangunan Rp 5 juta per m² dan harga tanah Rp 4,8 juta per m².

Sementara harga rumah dengan luas tanah 60 m² dan luas bangunan 70 m² dua lantai sebesar Rp 725 juta. Harga bangunan per meter m² sama dengan tipe sebelumnya, hanya harga tanah mencapai Rp 5,2 juta per m².

Dalam catatan KONTAN, Pacific Millennium adalah perusahaan patungan antara Hanson International melalui PT Mandiri Mega Jaya dengan PT Pelican Group Pte. Ltd. yang terbentuk tahun 2014. Komposisi sahamnya tediri dari 66,67% Mandiri Mega dan 33,33% Pelican.

Pengembangan proyek Hanson International memang berjalan melalui sejumlah anak perusahaan. Namun tak semua berjalan mulus. PT Harvest Time misalnya, digugat oleh PT Equator Majapura Raya, PT Equator Kartika dan PT Equator Satrialand di Pengadilan Jakarta Selatan. Gugatan berkaitan dengan sengketa tanah di proyek Citra Maja Raya.

Laporan manajemen Hanson International kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 14 Maret 2018 menyebutkan, Harvest Time tidak pernah membeli tanah dari penggugat. Mereka pun melakukan mengajukan banding di Pengadilan Tinggi.

Sementara hingga Desember 2017, Hanson International mencatatkan penjualan sekitar Rp 685,33 miliar. Harvest Time yang menjadi bagian dalam kerjasama operasi (KSO) Citra Maja Raya, mencatatkan penjualan sekitarRp 161,05 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×