Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu terobosan pemerintahan Joko Widodo adalah Program BBM Satu Harga terutama untuk wilayah 3 T (Terluar, Tertinggal, Terdepan). Pada awal pekan ini, pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) meresmikan titik penyalur ke-26 berupa SPBU Modular di Desa Tanah Hitam, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Pemerintah pun akan terus membangun lembaga penyalur BBM Satu Harga. Targetnya sampai akhir tahun ini sebanyak 54 titik lembaga penyalur sudah siap beroperasi. Hingga 2019, pemerintah menargetkan bisa membangun 150 lembaga penyalur.
Namun Badan Pengawas Hilir (BPH) Migas mencatat baru ada tambahan 14 lembaga penyalur yang sudah siap beroperasi. Sebanyak enam lembaga penyalur akan diresmikan pada Oktober-November 2017 ini, yaitu SPBU Kompak Kec. Kabaruan Sulawesi Utara, SPBU Kompak Nusa Penida Bali, SPBU Kompak Kec.Oksibil Papua, SPBU Kompak Suasapor Papua Barat, SPBU Mini Biduk Biduk Kalimantan Utara, dan SPBU Pangeran Timur Natuna Kepulauan Riau.
"Ada enam lagi yang akan diresmikan, satu di bulan Oktober, kondisi sudah 100% siap operasi, bentuknya SPBU Compact. Sisanya lima buah kami rencanakan di November, Ada yang 23 November, 9-10 November. Dua di Papua dan Papua Barat, terakhir kami resmikan di Kepulauan Riau dan Kaltara di Berau,"ujar Anggota Komite BPH Migas, Hendry Achmad pada Rabu (18/10).
Adapun pada bulan Desember akan diresmikan juga delapan titik lembaga penyalur. Kedelapan SPBU tersebut akan dioperasikan di SPBU Kompak Kec. Una Una Sulawesi Tengah, SPBUN Kec.Bungur Kepulauan Riau, SPBU Kompak Kec. Lahomi Sumatera Utara, SPBU Mini Kec. Tanjung Palas Kalimantan Utara, SPBU Mini Seimenggaris Kalimantan Utara, SPBU Kompak Kec. Wangi-Wangi Selatan Sulawesi Tenggara, SPBU Atambua Nusa Tenggara Timur, dan SPBU Konawe Sulawesi Tenggara.
"Progress selanjutnya, kami akan kejar juga yaitu di Sulteng ada beberapa tempat lagi, Riau Sultra, Kaltara, Sulteng, Sultim. Yang kami harapkan ini juga di bulan-bulan Desember bisa kami resmikan. Rata-rata kondisinya sudah 70-80%,"terang Hendry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News