Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) mengaku dalam penerapan skema tarif baru IM3 Ooredoo Prime masih ada resistensi. Oleh karena itu, manajemen mengakomodir pelanggan yang tidak menginginkan skema tarif baru untuk bisa melakukan migrasi ke tarif lama hanya dalam hitungan menit saja.
Deva Rachman, Group Head Corporate Communications PT Indosat Ooredoo Tbk menyampaikan pelanggan yang tidak menginginkan tarif baru bisa melakukan penggantian ke skema tarif lama. Namun tentu saja semua benefit yang ditawarkan akan dicabut sehingga tetap menikmati tarif reguler biasa.
“Mereka bisa ke gerai atau telepon maupun twiter, hanya 15 menit saja itu sudah bisa menyesuaikan sistem kami,” ujar Deva kepada Kontan.co.id, Kamis (29/3).
Selain itu, seluruh biaya pulsa yang terpotong juga akan dikembalikan kepada pelanggan yang tidak berkenan, hanya saja dirinya mengatakan justru respon terhadap skema tarif baru ini sangat baik. Hanya saja ada resistensi di lini masa yang membuat seakan-seakan banyak penolakan besar terhadap tarif baru ini.
Menurutnya, layanan IM3 Ooredoo Prime ini bukan merupakan value added service (VAS) yang merupakan konten berlangganan dan menyedot pulsa. Tarif ini murni ditujukan bagi pelanggan setia ISAT yang diberikan berdasarkan riset dan keinginan pelanggan sendiri untuk mendapatkan benefit.
Umumnya pelanggan mengerti ketika dijelaskan oleh customer service dan malah menginginkan mengikuti skema tarif prime tersebut.
Selain itu, Deva meluruskan bahwa skema tarif ini bukan merupakan jebakan untuk bisa menyedot pulsa pelanggan. Sebab perusahaan sudah melakukan serangkaian sosialisasi kepada pelanggan. Oleh karena itu ke depan perusahaan akan memperkuat komunikasi kepada pelanggan terkait perubahan skema tarif tersebut.
“Intinya kami ingin lebih transparan, tidak ingin ada perubahan tarif tetapi tidak bilang. Tetapi penerimaannya malah dianggap ini VAS konten, ini tarif, jadi beberapa pelanggan ada yang merasa kok diginiin,” kata Deva.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News