Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Sekretaris Jenderal I Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Muchlis Wahyudi mengatakan, harga ayam ras di tingkat produsen sudah lama tertekan.
Ia menceritakan, harga ayam di sisi hulu tertekan sejak semester II-2022. Hal tersebut disebabkan oleh melimpahnya produksi ayam ras. Pada Desember 2022 harga ayam ras di hulu ada di kisaran Rp 18.700 per kilogram (kg). Sedangkan harga pokok produk peternak antara Rp 19.500-Rp 20.000.
"Kemudian di bulan Januari itu lebih nyungsep lagi. Harganya di angka Rp 16.800. Kemudian pada saat itu ada penyesuaian di harga sapronak, namun kenyataannya di bulan Januari juga rata-rata harga masih Rp 16.800 dengan HPP kami masih tinggi di antara Rp 19.000-Rp 19.500," kata Muchlis kepada Kontan.co.id, Senin (13/2).
Selanjutnya dengan adanya cutting pada 16 Desember 2022 hingga 28 Januari, Muchlis mengatakan menjadi angin segar bagi peternak. Pasalnya langkah tersebut membuat harga ayam ras di awal Februari menyentuh Rp 19.500-Rp 20.000 per kg.
Baca Juga: Harga Ayam Ras di Tingkat Produsen di Bawah HAP, Badan Pangan Lakukan Mitigasi Ini
Sayangnya kondisi tersebut tak bertahan lama, per 10 Febuari kemarin realisasi harga ayam ditingkat produsen kembali turun.
"Di Jawa Timur masih bertahan sudah satu mingguan Rp 17.300 sampai Rp 17.500, Jawa Barat Rp17.500-Rp 18.000. Kemudian Bandung Raya Rp 18.500, Banten juga Rp 18.500, Lampung turun di angka Rp 15.500 sampai Rp 16.000," ujarnya.
Masalah mendasar dari kondisi tersebut ialah over supply yang saat ini terjadi. Kemudian Muchlis menyebut, cold storage yang ada di Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (ARPHUIN) yang mulai over load.
Baca Juga: Produksi Telur dan Daging Ayam Surplus, Badan Pangan Siapkan Regulasi Cadangan Daging
Maka ia berharap, untuk jangka pendek pemerintah diminta untuk membantu menyalurkan stok yang saat ini ada di cold storage ARPHUIN. Ia mengatakan realisasi distribusi stok daging ayam ras ke daerah defisit masih kurang.
"Dibantu urai itu 200.000 ton di ARPHUIN ke daerah yang kurang yang rawan pangan rawan gizi dan stunting atau ke Indonesia Timur, jangan ke Jawa sama Sumatra. Ini dulu jangka pendek bisa dilakukan pemerintah," kata Muchlis.
Sebagai informasi berdasarkan Harga Acuan Pemerintah (HAP) Peraturan Badan Pangan Nasional No. 5 Tahun 2022 untuk ayam ras hidup ialah Rp 21.000–Rp 23.000 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News