kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga bahan baku aluminiun dan tembaga naik, begini siasat Voksel Electric (VOKS)


Rabu, 15 Desember 2021 / 15:16 WIB
Harga bahan baku aluminiun dan tembaga naik, begini siasat Voksel Electric (VOKS)
ILUSTRASI. VOKS-Perdana, Voksel Electric (VOKS) kirim produk high voltage kabel untuk proyek strategis PLN. Foto: DOK VOKS


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kabel, PT Voksel Electric Tbk (VOKS) menyatakan akan memperluas jaringan pemasaran dan penjalinan hubungan kerja sama yang baik dengan pelanggan dalam mengatasi kenaikan harga komoditas bahan baku terutama aluminium dan tembaga selama tahun 2021.

Dalam paparan publik yang berlangsung virtual, Sekretaris Perusahaan VOKS Sachje A. Siddharta mengungkapkan jika perseroan VOKS juga akan memperluas bisnis melalui inovasi, pengembangan produk dan pelayanan unggulan.

"Kami meningkatkan keunggulan operasi dan produktivitas serta efisiensi melalui inovasi teknologi dan transformasi digital, perluasan brand awareness dan corporate image melalui produk dan layanan yang baik, serta pengembangan kompetensi karyawan sesuai dengan nilai-nilai inti perusahaan," tuturnya, Rabu (15/12).

Tekanan pada cost of goods sold (COGS) karena kenaikan harga komoditas bahan baku terutama aluminium dan tembaga selama tahun 2021, memang mempengaruhi kinerja pendapatan VOKS.

Baca Juga: Tahun depan, Berlina (BRNA) siapkan ekspansi pabrik di Indonesia dan China

Hingga kuartal III 2021, penjualan power cable yang berkontribusi sebanyak 73% terhadap total pendapatan, tercatat menurun 15,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun penjualan power cable VOKS pada kuartal III 2021 berada di angka Rp 892,3 miliar.

Penjualan telecommunication cable sebesar Rp 228,3 miliar atau naik 6,8% dibandingkan dengan kuartal III 2020.

Melihat hal tersebut, VOKS memproyeksi jika hingga akhir tahun belum bisa mencapai target pendapatan. Sachje menyatakan hal ini juga karena sejumlah proyek strategis yang masih tertunda akibat pandemi Covid-19.

Hingga akhir tahun 2021, VOKS menetapkan angka pendapatan dapat mencapai Rp1,8 triliun atau hanya 88% dari target awal. "Kami menilai pencapaian ini terbaik dan maksimal yang dapat dicapai di tengah masih adanya beberapa proyek strategis yang tertunda akibat pandemi Covid-19," jelasnya.

Hingga September lalu, penjualan lokal VOKS terpantau turun senilai 14,39%, dari semula Rp 1,42 triliun menjadi Rp 1,21 triliun. Penurunan juga dijumpai pada penjualan ekspor yang tercatat menyusut 48,15% menjadi Rp 3,31 miliar di akhir September lalu.

Baca Juga: Lima Dua Lima Tiga (LUCY) membuka gerai baru di Senayan Park

Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan ekspor VOKS masih mencapai Rp 6,39 miliar. 

VOKS membukukan rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 129,49 miliar. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu, perusahaan ini masih mencatatkan laba hingga Rp 7 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×