kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga batubara masih lemah, Bukit Asam (PTBA) lakukan diversifikasi bisnis


Selasa, 04 Februari 2020 / 18:44 WIB
Harga batubara masih lemah, Bukit Asam (PTBA) lakukan diversifikasi bisnis
ILUSTRASI. Harga batubara masih lemah, Bukit Asam (PTBA) lakukan diversifikasi bisnis


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk berupaya melakukan diversifikasi bisnis melalui hilirisasi batubara. Untuk itu, emiten berkode saham PTBA tersebut telah mencanangkan hilirisasi di kawasan Bukit Asam Coal Based Special Economic Zone (BACBSEZ) Tanjung Enim, pada Maret 2019. 

PTBA menggandeng Air Products, perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di bidang gasifikasi sebagai investor.

Baca Juga: Indeks LQ45 ganti formasi, ini daftar konstituen terbaru

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan, pabrik hilirirasi ini akan mengubah batubara menjadi produk lain dengan teknologi gasifikasi. Teknologi ini akan mengkonversi batubara muda menjadi syngas (synthetic gas) untuk kemudian diproses menjadi Dimethyl Ether (DME), Methanol, dan Mono Ethylene Glycol (MEG).

Dari proyek tersebut, PTBA nantinya dapat memproduksi 1,4 juta ton DME, 300.000 ton Methanol, dan 250.000 ton MEG.

Saat ini, studi kelayakan proyek hilirisasi batubara PTBA sudah selesai dan masuk ke tahap FEED dan EPC. Pabrik tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada akhir tahun 2023. 

DME hasil hilirisasi ini dapat digunakan sebagai bahan baku LPG, sehingga mampu mengurangi impor gas untuk LPG. Lantas, nilai impor gas Indonesia dapat berkurang hingga sekitar US$ 1 miliar per tahun.

Baca Juga: Virus Corona tekan IHSG, cek 20 saham LQ45 dengan PER terendah & tertinggi (31/1)

"Total investasi untuk pengembangan gasifikasi ini adalah US$ 3,2 miliar yang mana Air Products bertindak sebagai investor di bisnis Upstream dan Downstream," ungkap Arviyan dalam keterangan pers di Keterbukaan Informasi BEI, kemarin.

Ia juga menyampaikan, kelangsungan diversifikasi bisnis yang dilakukan oleh PTBA juga dijamin melalui ketersediaan batubara yang melimpah. Saat ini perusahaan memiliki cadangan batubara tertambang sebesar 3,33 miliar ton dan sumber daya sebesar 8,17 miliar ton.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×