kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga batubara melejit, taipan Low Tuck Kwong getol beli saham Bayan Resources (BYAN)


Kamis, 07 Oktober 2021 / 17:01 WIB
Harga batubara melejit, taipan Low Tuck Kwong getol beli saham Bayan Resources (BYAN)
ILUSTRASI. Dato' Low Tuck Kwong, Diretur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konglomerat batubara asal Indonesia, Low Tuck Kwong mendapatkan berkah dari melabungnya harga komoditas batubara di tahun ini.

Kekayaan pebisnis yang masuk dalam jajaran 50 orang terkaya se-Indonesia versi Forbes ini melonjak hingga US$ 1 miliar dari US$ 1,2 miliar di 12 September 2020 menjadi US$ 2,2 miliar pada Kamis (7/10).

Menurut data real time net worth Forbes, kekayaan Low Tuck Kwong naik 3,20% atau sebesar US$ 67 juta per hari ini.

Hal ini tak mengherankan, mengingat Low Tuck Kwong memang cukup getol menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan batubara di PT Bayan ResourcesTbk (BYAN).

Sejak awal tahun, pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama BYAN ini rajin mengakumulasi pembelian saham di perusahaannya. Saat ini, dia mengempit 55,13% kepemilikan saham atau 1,83 miliar saham. Pada 6 Januari 2021, kepemilikan saham Low Tuck Kwong masih 54,3% atau 1,8 miliar saham.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), selama Agustus 2021, Low Tuck Kwong melakukan tiga kali pembelian saham BYAN.

Baca Juga: Taipan Low Tuck Kwong borong lagi saham Bayan Resources (BYAN)

Lalu pada September 2021, dia melakukan dua kali pembelian saham. Di akhir bulan lalu, 30 September 2021 Low Tuck Kwong membeli 182.600 saham BYAN di harga Rp 21.338.

Sejak harga batubara menembus US$ 200 per ton, saham Bayan Resources pun juga ikut terbang. Pada perdagangan 22 September 2021, harga saham BYAN masih di level Rp 15.200.

Nah, pada hari ini, saham BYAN ditutup menguat 0,53% ke posisi Rp 29.000 per saham.

Adapun jika di akumulasi sepanjang tahun ini, saham Bayan Resources sudah melonjak 87,40%. Sedangkan dalam 6 bulan terakhir, saham BYAN malah meroket 132,46%.

Melansir laporan tahunan BYAN 2020, Low Tuck Kwong yang menjabat sebagai Direktur Utama  Bayan Resources menyampaikan, pihaknya masih melihat prospek batubara yang solid. Tak ayal, BYAN membidik produksi batubara hingga 50 juta metrik ton per tahun dalam beberapa tahun mendatang.

"Perseroan saat ini memperkirakan pertumbuhan produksi yang tipis untuk tahun 2021 hingga 32 juta MT-34 juta MT dan mengharapkan penjualan dan produksi sebagian besar akan saling mengimbangi sementara persediaan batubara kembali ke tingkat normal pada akhir tahun 2020," kata dia dalam laporan tahunan 2020 yang dipublikasikan pada awal Mei 2021.  

Low Tuck Kwong juga memperkirakan, tahun 2022 akan menjadi tahun transisi bagi BYAN, saat jalan pengangkutan batubara ke Sungai Mahakam dan fasilitas pemuatan tongkang telah selesai. 

 

Karena itu, target produksi 50 juta MT per tahun untuk beberapa tahun berikutnya tampaknya makin mudah untuk dikejar perusahaan.

Guna merealisasikan target produksi 50 juta MT, Bayan Resources memiliki daftar penjualan batubara yang solid, terutama untuk batubara Tabang berdasarkan kontrak jangka panjang hingga tahun 2045, yang mencakup sekitar 280 juta MT batubara yang dikonfirmasi.

Di sepanjang tahun ini, manajemen BYAN memprediksi total pendapatan sebesar US$ 1,4 miliar hingga US$ 1,6 miliar. Adapun EBITDA yang akan diraih BYAN di tahun ini diproyeksikan senilai US$ 650 juta.

Selain berbisnis di Indonesia, Low Tuck Kwong juga  mengendalikan perusahaan pelayaran Singapura Manhattan Resources dan memiliki kepentingan di The Farrer Park Company, Samindo Resources dan Voksel Electric.

Selanjutnya: Harga batubara sedang panas, ini yang dilakukan Adaro Energy (ADRO)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×