kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Batubara Melonjak, Baramulti Suksessarana (BSSR) Belum Berencana Revisi RKAB


Rabu, 18 Mei 2022 / 20:23 WIB
Harga Batubara Melonjak, Baramulti Suksessarana (BSSR) Belum Berencana Revisi RKAB
ILUSTRASI. Pertambangan batubara PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR). Harga Batubara Melonjak, Baramulti Suksessarana (BSSR) Belum Berencana Revisi RKAB


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Baramulti Suksessarana Tbk belum memiliki rencana permohonan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) tahun buku 2022 untuk mengubah rencana produksi.

Corporate Secretary BSSR, Bueno Jurnalis mengatakan,  BSSR masih berpegang pada RKAB 2022 yang telah ditetapkan dan belum berencana meningkatkan rencana produksi batubara.

“Utamanya keterbatasan unit yang tersedia saat ini, rasanya peningkatan produksi secara signifikan agak sulit dilakukan,” tutur Bueno saat dihubungi Kontan.co.id (18/5).

Bueno tidak merinci berapa rencana produksi BSSR pada tahun ini. Sekadar gambaran, mengutip data paparan publik BSSR pada akhir April 2022 lalu, realisasi produksi batubara BSSR dan entitas anak usaha mencapai 13,95 juta di sepanjang tahun 2021, sementara realisasi volume penjualannya mencapai 13,67 juta ton.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham BSSR, HMSP, dan PTBA untuk Rabu (18/5)

Dalam acara paparan publik itu (29/4), Direktur Utama BSSR, Widada sempat menyebut bahwa volume produksi BSSR di tahun 2022 tidak jauh berbeda dengan realisasi produksi tahun 2021 atau naik beberapa persen. Angkanya akan direview setiap tiga bulan dengan meninjau keadaan harga batubara.

Belakangan, harga batubara, meski berfluktuasi, masih berada di posisi yang tinggi. Bahkan, pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (18/5),  harga batubara di pasar ICE Newcastle (Australia) untuk kontrak Juni sudah menembus angka US$ 400 per ton, yakni persisnya di angka US$ 410 per ton.

Entah berhubungan atau tidak, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerima sejumlah permohonan revisi RKAB dari sejumlah perusahaan batubara. Isi permohonannya meliputi peningkatan maupun pengurangan rencana produksi batubara.

“(Permohonan revisi RKAB) Baik (untuk) peningkatan rencana produksi maupun penurunan produksi batubara tahun 2022," ungkap Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Lana Saria dalam kepada Kontan sebelumnya, Senin (16/5).

Baca Juga: Tujuh Saham Ini Bakal Cum Date Dividen Pekan Depan, Siapa Saja?




TERBARU

[X]
×