Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) optimistis menutup tahun 2022 dengan kinerja positif.
Direktur Corporate Communications & Investor Relations ITMG Yulius Gozali mengungkapkan, penguatan rerata harga jual batubara mendorong optimisme perusahaan.
"Kami memperkirakan kinerja keuangan pada sampai akhir tahun akan lebih baik daripada pada tahun sebelumnya seiring dengan penguatan rata-rata harga jual batubara tahun ini," kata Yulius kepada Kontan, Rabu (30/11).
Yulius melanjutkan, penguatan harga batubara ini tercermin pada kinerja keuangan perusahaan.
Tercatat, rerata harga jual batubara untuk sembilan bulan pertama tahun ini mencapai US$ 190 per ton atau naik 113% dari rerata harga periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 89 per ton.
Baca Juga: Asing Net Buy Rp 627 Miliar Saat IHSG Menguat, Cek Saham-Saham yang Banyak Dikoleksi
Kondisi ini pun mendorong kinerja keuangan perusahaan hingga kuartal III 2022. Emiten pertambangan batubara ini membukukan laba bersih mencapai US$ 893,81 juta. Capaian ini melejit 230% dari laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 271,50 juta.
Naiknya laba bersih ITMG sejalan dengan naiknya pendapatan. Di mana, Indo Tambangraya membukukan pendapatan senilai US$ 2,61 miliar, naik 97,7% dari sebelumnya hanya US$ 1,32 miliar di periode yang sama tahun 2021.
Yulius melanjutkan, hingga kuartal III 2022 ITMG memproduksi batubara sebesar 12,3 juta ton. Sementara itu penjualan mencapai 13,8 juta ton.
Dari jumlah tersebut, penjualan domestik mencapai 2,9 juta ton. Sementara itu sisanya diekspor antara lain ke China sebesar 4,2 juta ton, Jepang sebesar 1,9 juta ton, Filipina 1,1 juta ton dan India sebesar 1 juta ton serta negara-negara lain di Asia Pasifik.
Selain itu, realisasi belanja modal perusahaan hingga kuartal III 2022 mencapai US$ 22,9 juta. "Belanja modal diperuntukkan bagi perawatan, penambahan armada PT TRUST, dan perluasan ke bidang bisnis terbarukan," jelas Yulius.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,33% Disertai Net Buy Asing Rp 627,64 Miliar, Rabu (23/11)
Yulius menambahkan, target kinerja tahun depan masih dalam perhitungan. Meski demikian, pihaknya optimistis harga jual batubara tahun depan tetap dalam tren positif.
"Pendapatan bersih dan laba bersih bergantung pada perolehan harga jual rata-rata, sedangkan harga jual batu bara cenderung fluktuatif. Dalam hal ini kami percaya harga batubara akan tetap kuat tahun depan," pungkas Yulius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News