Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga bawang merah terus mendaki. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung sampai Mei mendatang hingga panen raya datang. Sebab, saat ini terjadi penurunan produksi di sejumlah daerah hingga 50%.
Sunator Atmo Taryo, Ketua Dewan Bawang Merah Indonesia mengatakan, wajar jika saat ini selisih harga bawang merah mencapai Rp 2.000 per kilogram (kg) dari harga normal. Sebab, belum semua daerah di Pulau Jawa terjadi panen bawang merah.
Ia mencontohkan, panen bawang merah sudah terjadi di Kendal, Kudus dan Demak dengan luas area mencapai 1.000 hektar (ha). Luas area ini memang lebih rendah dari luas panen normalnya yang mencapai 2.000 - 3.000 ha.
"Namun kondisi ini masih dianggap wajar sebab perkiraan panen raya memang terjadi pada Mei," pada Kamis (19/3).
Saat ini, harga jual bawang merah tingkat petani Rp 15.000 hingga Rp 17.000. Selisih harga Rp 2.000 per kg jika sampai distributor. Sementara harga sampai Keramat Jati ada Rp 18.000 per kg hingga Rp 19.000 per kg. Harga di Kementerian Perdagangan pada awal bulan Rp 21.254 per kg. Harga terakhir kemarin (19/3) sebesar Rp 26.613 per kg.
Setiap tahunnya, kebutuhan nasional akan bawang merah sebanyak 1,2 juta ton. Sebenarnya, produksi dalam negeri dapat dipenuhi dari dalam negeri tanpa perlu impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News