kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga bawang merah merangkak naik


Rabu, 22 Juni 2011 / 09:20 WIB
Harga bawang merah merangkak naik
ILUSTRASI. Tim Liga Inggris Arsenal


Reporter: Herlina KD | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Petani bawang merah bakal semakin bersemangat dalam musim panen di pertengahan tahun ini. Betapa tidak. Biasanya harga bawang merah anjlok pada bulan Juni yang mestinya musim panen ini, tapi kali ini, harga umbi-umbian ini justru merangkak naik. Bahkan, ada perkiraan, kenaikan tersebut akan terus berlanjut hingga bulan puasa dan Lebaran di akhir Agustus ini.

Kementerian Perdagangan mencatat, harga rata-rata bawang merah nasional pada Juni 2011 sebesar Rp 19.280 per kilogram (kg). Padahal, harga rata-rata komoditas itu pada Mei lalu hanya sebesar Rp 18.401 per kg. Artinya, harga bawang merah meningkat 4,77% dalam sebulan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo mengatakan, kenaikan harga itu terjadi karena panen raya bawang merah mundur. Seharusnya para petani di sentra bawang merah seperti Brebes, Jawa Tengah, dan Nganjuk, Jawa Timur, melangsungkan panen raya di awal Juni lalu. "Tapi, bergeser pada akhir Juni atau awal Juli nanti karena perubahan cuaca," ujar Gunaryo, Selasa (21/6).

Selain itu, Gunaryo mengatakan bahwa pasokan impor bawang juga berkurang, sementara permintaan meningkat. "Terutama di Pulau Jawa, karena ada banyak acara hajatan pernikahan di bulan ini," kata Gunaryo.

Akat, Wakil Ketua Asosiasi Perbenihan Bawang Merah Indonesia (APBMI), membenarkan, harga bawang merah memang terus meningkat. Ia bilang, sejak Mei lalu harga bawang merah terus meningkat walaupun sedikit demi sedikit. "Setelah harga sempat turun di bulan April, kini harga bawang merah meningkat," katanya.

Namun, selain masalah panen yang mundur, kenaikan harga juga terjadi karena pasokan dari impor berkurang. Bahkan bulan lalu tidak ada impor lagi.

Padahal, selama Januari−April, impor bawang merang cukup besar. Menurut data Badan Pusat Statistitk (BPS), impor bawang merah sepanjang empat bulan pertama tahun ini sebanyak 105.359 ton dengan nilai US$ 50,323 juta. Jumlah itu jauh lebih besar dari realisasi bawang merah impor tahun 2010 sebesar 73.864 ton dengan nilai US$ 33,86 juta.

Harga di petani naik

Tentu saja, kenaikan itu juga meningkatkan harga bawang merah di tingkat petani. Menurut Akat, harga bawang merah di tingkat petani kini di kisaran Rp 11.000−Rp 12.000 per kg. Padahal, bulan lalu harga itu sempat anjlok ke level Rp 9.000 per kg.

Panen raya bawang merah nanti akan berlangsung Juli hingga Agustus nanti. Namun, pada bulan puasa hingga lebaran tersebut, konsumsi bawang juga akan naik. Maka, "Harga bawang merah akan tetap naik," kata Akat.

Ia berharap harga di tingkat petani bisa mencapai Rp 14.000–Rp 15.000 per kg. Bila hal itu terjadi, maka bawang merah di tingkat konsumen bisa mencapai sekitar Rp 20.000 per kg. Pada Januari lalu, harga bawang memang cukup tinggi, mencapai Rp 24.000 per kg, sehingga impor bawang naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×