Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional terus mendorong percepatan impor bawang putih untuk menstabilkan harga bawang putih dalam negeri yang akhir-akhir ini mulai mendaki.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arif Prasetyo Adi, membenarkan ada tren kenaikan harga komoditas bawang putih di minggu ini menjadi Rp 36.875 per kilogram (kg) rata-rata nasional.
Menurutnya, Bapanas secara intens terus melakukan komunikasi bersama Kemendag guna membahas progres penerbitan Surat Perizinan Impor (SPI) bawang putih. “Kita terus bersama-sama Kemendag melakukan koordinasi untuk percepatan pengadaan, seluruh dokumen telah disiapkan dan prosesnya tengah berjalan,” terang Arif dalam keteranganya, Rabu (31/5).
Baca Juga: Pangan dan El Nino
Adapun regulasi terkait pengadaan dari luar (impor) berkaitan dengan beberapa kementerian/lembaga. Penerbitan kuota Rencana Impor Produk Hortikultura (RIPH) merupakan kewenangan Kementerian Pertanian. Sementara Surat Perizinan Impor (SPI) merupakan ranah Kementerian Perdagangan.
Sedangkan NFA melakukan perhitungan ketersediaan dan kebutuhan pangan sebagai dasar perumusan kebijakan dan penetapan kebutuhan impor.
Seperti diketahui, bawang putih merupakan salah satu komoditas pangan yang masih memerlukan tambahan pasokan dari luar negeri untuk memenuhi konsumsi domestik.
Untuk itu, kondisi harga komoditas tersebut di dalam negeri tidak terlepas dari pengaruh harga internasional atau di negara asal.
"Harga bawang putih di China berada di atas US$ 1.300 per Ton, hal tersebut yang turut menyebabkan harga di dalam negeri terkerek naik," pungkas Arief.
Baca Juga: Harga Pangan Masih Tinggi, Pengamat Pertanian Sarankan Pemerintah Lakukan Ini
Mengenai ketersediaan bawang putih, Arief meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Pasalnya, dengan perencanaan yang telah dilakukan, pemerintah melalui NFA dan Kementerian/Lembaga terkait memastikan ketersediaan bawang putih terjaga sepanjang tahun.
“Kita juga terus lakukan pemantauan dan penghitungan melalui Neraca Pangan Nasional. Ini sesuai arahan Bapak Presiden agar pasokan dan keseimbangan harga pangan dijaga sepanjang tahun,” ujar Arief.
Berdasarkan Prognosa Neraca Pangan Nasional Januari-Desember 2023, kebutuhan bawang putih nasional dalam setahun sekitar 652.000 ton, sedangkan produksi dalam negeri sekitar 18.000 ton dan stok awal atau carry over dari tahun 2022 adalah 143.000 ton.
“Untuk menutupi kekurangannya maka telah dilakukan perencanaan pengadaan luar negeri, sehingga diperkirakan stok bawang putih nasional pada akhir 2023 tersedia 99.000 ton,” paparnya.
Baca Juga: Satgas Pangan Minta Pemerintah Percepat Izin Impor Bawang Putih, Ini Sebabnya
Begitu juga untuk periode sampai dengan Juni 2023 ini, menurutnya, berdasarkan penghitungan Neraca Pangan, stok bawang putih nasional pada akhir Juni 2023 tersedia sekitar 14.000 ton.
Jumlah tersebut berdasarkan penambahan stok awal atau carry over dari tahun 2022 sebesar 143.000 ton, produksi dalam negeri sampai Juni 11.000 ton, dan realisasi rencana pengadaan luar negeri Januari-Juni 2023 yang tengah berjalan.
Walaupun masih mengandalkan pengadaan luar negeri, Arief memastikan, penyerapan produksi bawang putih dalam negeri tetap menjadi prioritas. “Seperti komoditas pokok lainnya, pastinya kita tetap prioritaskan penggunaan hasil produksi dalam negeri,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News