kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga BBM naik, Alfamart akan kerek harga jual


Kamis, 04 September 2014 / 08:00 WIB
Harga BBM naik, Alfamart akan kerek harga jual
Taxi Driver season 2 kalahkan drakor Oasis hingga Pandora: Beneath The Paradise dalam daftar drakor rating tertinggi minggu ketiga Maret 2023.


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Rencana kebijakan pemerintah baru menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat PT Sumber Alfaria Trijaya ketar-ketir. Perusahaan pemilik jaringan toko ritel Alfamart itu malah mensinyalkan akan mengerek harga jual untuk mengompensasi kenaikan biaya biaya operasional berupa ongkos distribusi barang.

Nur Rahman, Head Corporate Communication PT Sumber Alfaria Trijaya bilang, kebijakan harga BBM tak bisa berhenti begitu saja pada kenaikan biaya operasional. "Perusahaan tentunya akan menyesuaikan harga jual konsumen," ujar Nur Rahman kepada KONTAN Rabu, (3/9).

Mengenai besaran rencana menaikkan harga, Sumber Alfaria memang belum memutuskan besarannya. Nur Rahman hanya bilang besarannya akan menyesuaikan persentase kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah.

Namun, Sumber Alfaria mengaku tak akan serta-merta mengerek harga. Alasan perusahaan berkode AMRT di Bursa Efek Indonesia itu adalah masih memiliki stok barang yang cukup hingga 14 hari ke depan.

Perusahaan itu juga menyebutkan, menaikkan harga bukan satu-satunya opsi menanggapi potensi kenaikan harga BBM. Sumber Alfaria juga berencana menekan konsumsi BBM dengan memaksimalkan jalur distribusi barang yang lebih efektif ke setiap toko yang dimiliki. 

Catatan saja, pada semester I-2014, penjualan AMRT meningkat 21%, dari Rp 15,9 triliun menjadi Rp 19,3 triliun. Namun, laba bersih justru turun sekitar 18,6% dari Rp 150 miliar pada semester I tahun lalu, menjadi Rp 122 miliar di periode sama 2014. Penjualan makanan masih menyumbang omzet terbesar, sekitar 71,44%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×