Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) menilai tren kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan menimbulkan beberapa dampak bagi lanskap industri otomotif Indonesia.
Vice President Director Toyota Astra Motor, Henry Tanoto, menyebut, ketika harga BBM terus naik, konsumen akan cenderung memilih mobil yang penggunaan bahan bakarnya lebih baik dan efisien.
Selain itu, ada potensi juga migrasi konsumen untuk memakai mobil dengan teknologi elektrifikasi, baik berupa mobil hybrid ataupun mobil listrik.
“Selain minim penggunaan bahan bakar, mobil-mobil dengan teknologi elektrifikasi juga memberikan emisi yang lebih rendah,” ungkap dia, Rabu (17/8).
Baca Juga: Aset Industri Multifinance Terus Tumbuh, Ini Perusahaan yang Memiliki Aset Besar
Secara jangka panjang, Toyota berharap makin banyak konsumen mobil yang bisa ikut berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon. Salah satu upayanya adalah meningkatkan pemanfaatan mobil berteknologi elektrifikasi.
TAM mulai memperkenalkan mobil elektrifikasi di pasar Indonesia pada tahun 2009.
Setelah itu, selangkah demi selangkah mobil berbasis elektrifikasi Toyota terus bertambah dengan berbagai pilihan teknologi, mulai dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV). Teknologi ini dipakai baik melalui brand Toyota maupun Lexus.
“Pendekatan ini kami namakan multi-path way, di mana banyak pilihan yang tersedia bagi konsumen untuk semua kebutuhan mobilitas,” kata Henry.
Baca Juga: Kuartal IV 2022, Toyota Pertimbangkan Kenaikan Harga Mobil
Ke depannya, untuk dapat menjangkau lebih banyak konsumen, TAM berencana untuk terus melengkapi pilihan model dan teknologi elektrifikasinya. Bahkan, tahun ini Toyota akan memulai produksi lokal untuk mobil hybrid.
“Harapannya ke depan semakin banyak orang yang bisa berkontribusi untuk mengurangi emisi,” tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News