Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Express Indonesia (Asperindo) menyebut akan ada tarif penyesuaian jasa layanan pengiriman seiring dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi.
Seperti diketahui, seluruh badan usaha penyedia BBM kembali menaikkan lagi harga produk BBM-nya di SPBU per 1 Oktober 2023, usai kenaikan pada bulan September 2023 lalu. Penyedia BBM yang menaikkan harga adalah PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP - AKR dan juga Vivo Energy Indonesia.
Ketua Umum Asperindo, M. Feriadi Soeprapto mengatakan, kenaikan harga BBM ini akan berpengaruh pada penyesuaian tarif layanan jasa pengiriman ke depan lantaran biaya yang bertambah.
"Dari asosiasi, biasanya apabila ada kenaikan akan ada pengumuman bersama berupa penyesuaian harga. Biasanya sih seperti itu," kata Feriadi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (4/10).
Baca Juga: Begini Perhitungan Potensi Kenaikan Inflasi Akibat Harga Minyak yang Mendidih
Ia menuturkan, kebijakan ini baru berlaku dan anggota Asperindo untuk saat ini masih belum ada yang melakukan kenaikan biaya jasa atau layanan tarif. Jika ada kenaikan pun, akan diumumkan terlebih dahulu ke pengguna.
"Tentu saja, kenaikan harga BBM ini berdampak bagi kami sebagai penyedia jasa," ujar Feriadi.
Ia menjelaskan, jika cost bertambah tentu saja akan berpengaruh ke bisnis dan harus dihitung terlebih dahulu. Jika naik, maka akan berpengaruh ke total cost dan akan memakan margin profit penyedia jasa.
"Kami dari asosiasi akan duduk bareng terlebih dahulu, kapan dan biasanya kami akan memberlakukan serempak," tutur Feriadi.
Untuk melakukan penyimbangan terhadap kenaikan harga BBM ini, perusahaan penyedia jasa pengiriman juga harus dituntut harus bisa melakukan efisiensi supaya kinerja tetap berjalan profesional.
Baca Juga: Harga Pertamax Naik, Pertamina Berharap Tak Ada Migrasi Pengguna ke BBM Subsidi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News