kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga cabai sudah berangsur turun


Jumat, 21 Januari 2011 / 14:03 WIB
Harga cabai sudah berangsur turun


Reporter: Evilin Falanta | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga cabai mulai berangsur turun. Sepanjang pantauan KONTAN dalam operasi pasar yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan di Pasar Kramat Jati hari ini (21/01), harga cabai merah besar, cabai keriting, dan cabai rawit hijau sudah mulai normal.

Sementara, hanya harga cabai rawit merah masih cukup tinggi. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu bilang, harga cabai rawit merah masih tetap mahal lantaran pengaruh musim hujan dan dampak gunung merapi. "Kemungkinan dua hingga tiga bulan ke depan harga cabai bisa sepenuhnya normal," ujarnya.

Saat ini harga cabai merah besar di pasar sekitar Rp 22.000 hingga 23.000 per kilogram (kg). Menurut Utang, salah seorang pedagang di pasar Kramat Jati, harga cabai merah tersebut sudah tidak naik lagi sejak minggu lalu. "Sedangkan harga cabai rawit hijau saat ini berkisar Rp 35.000 per kg dan cabai rawit putih Rp 30.000 per kg.

Untuk harga cabai merah keriting saat ini rata-rata berada di harga Rp 35.000 per kg. Sedangkan, harga cabai rawit merah masih berada di kisaran harga Rp 90.000 per kg. Cabai-cabai ini umumnya didatangkan dari daerah-daerah di Jawa Tengah, Ujung Pandang, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ani Widarsih, pedagang cabai lainnya di pasar Kramat Jati mengaku, penjualannya menurun drastis sejak melonjaknya harga cabai. Saat ini ia hanya bisa menjual cabai sekitar 2,5 kuintal per hari. "Padahal, biasanya dulu saya bisa menjual 7 sampai 8 kuintal cabai per hari," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×