kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Harga daging mahal, rakyat diminta konsumsi ikan


Kamis, 01 Agustus 2013 / 15:46 WIB
Harga daging mahal, rakyat diminta konsumsi ikan
ILUSTRASI. Ikuti 4 Cara Mengatasi Kulit Kering pada Wajah Selama Bekerja di Depan Laptop


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo mendesak masyarakat Indonesia untuk lebih menjadikan ikan sebagai makanan pokok. Menurutnya, harga ikan terbukti lebih stabil dibandingkan daging.

Sharif mengatakan, saat ini kondisi harga daging sapi sangat mahal. Dalam kondisi seperti ini, masyarakat lebih baik mengonsumsi ikan. 

Selain itu, daging ikan juga mengandung banyak protein. "Selama ini yang diributkan selalu daging sapi. Daripada diributkan, lebih baik makan ikan. Ikan kita jadikan makanan pokok," ujar Sharif, Kamis, (1/8).

Sharif menegaskan, di tengah harga daging sapi yang melonjak tinggi, harga ikan justru cenderung stabil. Daging ikan juga mengandung lebih banyak nutrisi. “Sapi adalah daging merah. Kalau ikan proteinnya tinggi, gizinya tinggi, punya omega tiga untuk otak, dan sebagainya. Jadi, nutrisinya jauh lebih baik daripada daging merah,” kata Wakil Ketua Umum DPP Golkar tersebut.

Menurut Sharif, selama ini konsumsi ikan lebih tinggi daripada konsumsi daging. Konsumsi ikan mencapai 33 kilogram (kg) per kapita per tahun. Sementara konsumsi daging sapi hanya sampai 3-5 kg per kapita per tahun. "Daging sapi kurang dari 5 kg per kapita per tahun. Ini yang selama ini diributkan. Ikan 33 kg per kapita per tahun," tambah Sharif.

Dengan konsumsi daging sapi yang rendah dibanding ikan, pemerintah masih harus mendatangkan pasokan dari negara lain (impor). Padahal, untuk komoditas ikan, Indonesia justru mengekspor lebih besar daripada impor. “Ekspor kita 1:10 daripada impor. Impor ikan kita cuma US$ 380 juta, Ekspor kita US$ 4 miliar. Jadi, kenapa kita mesti sibuk-sibuk mengenai daging sapi," ujar Sharif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×