Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas global kembali menanjak pada awal pekan ini, didorong ketidakpastian kebijakan perdagangan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump serta meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Mengutip Trading Economics, kenaikan harga logam mulia tersebut juga berimbas pada pergerakan saham-saham sektor tambang di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mayoritas ditutup menguat pada perdagangan Senin (1/9).
Harga Emas Dunia Tembus US$ 3.470 per Ounce
Pada perdagangan Senin, harga emas dunia sempat menembus US$ 3.470 per troy ounce, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa. Lonjakan harga ini terjadi setelah pengadilan banding federal AS menyatakan bahwa tarif global Trump tidak sah menurut undang-undang darurat.
Meski demikian, tarif tersebut masih berlaku hingga 14 Oktober 2025 untuk memberi waktu bagi pemerintah AS mengajukan banding ke Mahkamah Agung.
Baca Juga: Ada Demonstrasi, Aprindo Pastikan Ritel Tetap Buka dan Stok Aman
Selain itu, perkembangan di bank sentral turut memperkuat reli emas. Pasar kini memperkirakan 87% kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada akhir bulan ini.
Ekspektasi itu kian kuat setelah data inflasi AS mendukung kebijakan pelonggaran moneter, dan Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, menegaskan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga.
Di sisi lain, investor juga menanti data tenaga kerja AS yang akan dirilis pekan ini, yang berpotensi memengaruhi arah kebijakan moneter lebih lanjut.
Saham Tambang di BEI Mayoritas Menguat
Seiring kenaikan harga emas global, saham-saham tambang di pasar modal Tanah Air bergerak positif hingga penutupan perdagangan sesi Senin. Dari tujuh saham yang dipantau, lima di antaranya menghijau, sementara dua lainnya melemah.
Saham yang Menguat
-
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Ditutup di Rp 3.200, naik 5,26% dibandingkan penutupan sebelumnya. Saham sempat menyentuh level tertinggi di Rp 3.280.
-
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): Menguat tipis 0,81% ke Rp 2.490 per saham, setelah sempat menyentuh Rp 2.560.
-
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS): Ditutup di Rp 476, naik 1,28% dibandingkan hari sebelumnya.
-
PT Archi Indonesia Tbk (ARCI): Menguat 2,01% ke level Rp 760 per saham.
-
PT United Tractors Tbk (UNTR): Menguat tipis 0,31% ke Rp 24.475, sempat menyentuh Rp 24.800.
Saham yang Melemah
-
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB): Terkoreksi 4,03% ke Rp 595 per saham, menjadi penurunan terdalam di sektor tambang hari ini.
-
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC): Melemah 2,58% ke Rp 1.135, setelah sempat naik ke Rp 1.155.
Kenaikan harga emas dunia sering kali memberikan sentimen positif pada emiten tambang emas di BEI, seperti ANTM, MDKA, BRMS, dan ARCI, yang pada perdagangan hari ini mayoritas ditutup di zona hijau. Sebaliknya, saham di sektor energi seperti MEDC justru tertekan, mencerminkan dinamika harga komoditas global yang berbeda.
Sementara itu, saham UNTR, yang lebih terdiversifikasi di sektor alat berat dan tambang batubara, hanya mencatat kenaikan tipis meski sempat bergerak lebih tinggi di awal perdagangan.
Selanjutnya: Ada Demonstrasi, Aprindo Pastikan Ritel Tetap Buka dan Stok Aman
Menarik Dibaca: Saat Bitcoin Tiarap, Ini 5 Jawara Kripto Top Gainers dalam 24 Jam Terakhir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News