Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
TOKYO. Harga karet anjlok di hari yang ketiga seiring dengan penguatan mata uang yen Jepang yang mengikis nilai komoditi ini. Selain itu, pemicu mengkerutnya harga karet adalah melambatnya perekonomian global.
Kontrak karet di Tokyo menurun sebanyak 1,2%. Penurunan tersebut semakin memperpanjang penyusutan harga karet dari level tertingginya sebesar 295,2 yen per kilogram US$ 3.474 per metrik ton) pada 20 Agustus 2010.
Yen memang terlihat menguat terhadap mata uang utama sebelum data pasar properti dilansir oleh AS dan data kepercayaan bisnis Jerman anjlok.
Kontrak karet juga terlihat melemah sejalan dengan harga minyak mentah yang turun di hari yang ke-lima. Terang saja, hal ini akan memangkas ongkos karet sintetis yang merupakan kompetitor karet alam.
"Pasar tetap berada di bawah tekanan karena gairah investor mulai menurun akibat perekonomian," kata Shuji Sugata, Research Manager Mitsubishi Corp. Futures Ltd. di Tokyo.
Harga karet untuk pengiriman Januari 2011 sempat turun di level 3,5 yen menjadi 285,8 yen per kilogram sebelum akhirnya diperdagangkan di level 288,60 yen di Tokyo Commodity Exchange pada pukul 11.46 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
