Reporter: Ario Fajar |
JAKARTA. Kenaikan harga bubur kertas (pulp) dan kertas turut mengerek harga jual kertas kemasan hingga 20%. Pasalnya, pulp dan kertas merupakan bahan baku utama industri kertas kemasan (packaging). Nilai bahan baku tersebut mencapai 90% dari biaya produksi.
Dari data Bloomberg di NYSE, Rabu (24/11), harga pulp NBSK (serat panjang) ada di level US$ 995,13 per metrik ton. Padahal bulan lalu, harganya masih di level US$ 800 per metrik ton. Sementara untuk pulp BHKP (serat pendek), harga Rabu (24/11) US$ 870 per metrik ton dari US$ 770 per metrik ton bulan lalu.Nico Mariyanto, Direktur Unit Pengembangan Bisnis
PT Sari Pack Indonesia bilang, kenaikan harga pulp membuat pasokan langka. Akibatnya, “Kenaikan bahan baku membuat kami harus menaikan harga. Ini tidak bisa kami hindari," kata dia.
Tahun 2010 ini, Sari Pack sudah dua kali menaikkan harga jual produk, yaitu di bulan Mei dan September. Harga kardus berbahan white kraft, misalnya, naik dari Rp 7.800 per kilogram (kg) di bulan Mei menjadi Rp 8.945 per kg di September. "Padahal harga tahun lalu tak lebih dari Rp 6.000 per kg," kata dia.
Sementara harga kardus dari kraft (warna coklat) naik 38% dari Rp 4.200 per kg tahun lalu menjadi Rp 5.800 per kg. Lalu, harga kardus yang berbahan medium kraft (coklat lebih terang) naik 15% menjadi Rp 6.500 per kg.
Runario Tjokro, Manager Pemasaran PT Daya Cipta Kemasindo juga mengeluhkan hal yang sama. Di perusahaan ini, harga kardus kemasan rata-rata naik 10%-15% per kg dari harga rata-rata tahun lalu. Harga jualnya saat ini antara Rp 4.200 per kg hingga Rp 10.000 per kg. “Walaupun kami juga memproduksi pulp, namun harga pengepakan tetap saja sulit ditekan," kata Runario. Untuk itu, ia mengantisipasi kenaikan harga pulp dengan memanfaatkan bahan baku dari kertas daur ulang.
Tetap Cerah di 2011
Walaupun pasokan pulp seret, Nico yakin bisnis packaging akan terus bertumbuh. Tak heran jika tahun depan Sari Pack akan membuka pabrik baru di Cikarang.
Saat ini Sari Pack mengelola 790 merek kardus industri makanan, minuman, dan manufaktur kelas menengah dan besar. Kapasitas produksi nya antara 10.000 - 12.000 ton per bulan. Jumlah ini naik 12% dari tahun lalu.
Sementara Runario yakin, bisnis packaging akan tetap cerah karena pelaku industri mulai beralih dari kemasan plastik ke kemasan kertas.
Daya Cipta memasok aneka kemasan untuk 700 perusahaan besar dan kecil. Misal ke Wingsfood, Unilever, Garudafood, Siantar Top, dan Yamaha Music. Kapasitas produksinya 15.000 ton per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News