Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
Peningkatan harga minyak mentah internasional juga disebabkan oleh meningkatnya permintaan minyak mentah global berdasarkan sejumlah publikasi :
a. IEA (International Energy Agency) melalui laporan bulan Juni 2021, memperkirakan permintaan minyak global akan kembali ke tingkat pra-pandemi pada akhir tahun 2022, meningkat sebesar 5,4 mbopd pada tahun 2021 dan 3,1 mbopd pada tahun 2022.
b. OPEC melalui laporan bulan Juni 2021, menyampaikan permintaan minyak mentah global di Q2 tahun 2021 meningkat sebesar 11,99 juta bopd (14,4%) dibandingkan di Q2 tahun 2020 dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 5,5% di tahun 2021.
Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh peningkatan permintaan minyak mentah China yang dihasilkan dari peningkatan utilisasi kilang di China yang mencapai level tertinggi di bulan Juni 2021 sebesar 82,4%, setelah berakhirnya periode pemeliharaan.
"Peningkatan permintaan produk gasoline di China, 5% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun 2019," kata Tim Harga.
Penyebab lainnya adalah permintaan minyak mentah dari India yang tetap kuat, dengan peningkatan di tahun 2021 sebesar 10,82% dibandingkan dengan tahun 2020.
Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Juni 2021, sebagai berikut:
- Dated Brent naik sebesar US$ 4,29 per barel dari US$ 68,75 per barel menjadi US$ 73,04 per barel.
- WTI (Nymex) naik sebesar US$ 6,19 per barel dari US$ 65,16 per barel menjadi US$ 71,35 per barel.
- Basket OPEC naik sebesar US$ 4,90 per barel dari US$ 66,91 per barel menjadi US$ 71,81 per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar US$ 5,10 per barel dari US$ 68,31 per barel menjadi US$ 73,41 per barel.
Selanjutnya: Kenaikan harga minyak bumi, mengindikasikan perbaikan ekonomi global dan domestik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News