Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di tingkat lokal sudah mulai stabil berkat sentimen positif dari aturan mandatori perluasan biodiesel 20% atau B20. Nah, pada Oktober 2018 dan seterusnya, harga TBS dan CPO diperkirakan naik dan melanjutkan tren positif.
Wakil Ketua Dewan Masyarakat Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga menyatakan harga TBS di Riau untuk tingkat perusahaan kelapa sawit (PKS) dihargai Rp 1.300 per kilogram. Sedangkan harga CPO olahan berada di Rp 6.700 per kilo. Asal tahu, pada akhir Agustus lalu, Sahat menyampaikan, harga TBS dari petani di penggilingan di Riau bergerak pada kisaran Rp 1.140 - Rp 1.280 kilogram.
"Harga ini stabil, karena aturan biodiesel di mesin masih merangkak mulai, jadi mungkin bulan depan baru naik besar, tapi sekarang petani sudah lebih untung karena tidak anjok lagi," kata Sahat saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (20/9).
Sahat memperkirakan, pada akhir Oktober nanti, harga TBS akan naik jadi Rp 1.500 per kg dan harga CPO akan jadi Rp 7.000 per kg. Pertimbangannya karena aturan mandatori B20 seharusnya sudah berjalan lebih lancar, sehingga pemakaian komersial dan industri jadi lebih banyak, serta minat pasar dalam negeri maupun luar negeri akan meningkat. Akibatnya, tren harga akan meningkat dan memberikan harapan baru bagi petani rakyat yang dahulu sempat tergerus karena suplai minyak sawit dunia sempat banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News