kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak turun ganggu pendapatan Unggul Indah


Jumat, 06 Februari 2015 / 14:02 WIB
Harga minyak turun ganggu pendapatan Unggul Indah
ILUSTRASI. Promo JCO Mingguan edisi akhir bulan Agustus 2023


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pelemahan harga minyak mentah dunia membuat pelaku industri kimia berbahan baku minyak mentah gigit jari. Sebab, penurunan harga minyak membuat harga produk kimia berbahan baku minyak mentah ikut turun.

Kondisi ini dialami produsen kimia untuk bahan baku deterjen PT Unggul Indah Cahaya Tbk. Akibat penurunan minyak mentah, perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode UNIC ikut menurunkan harga jual produk kimianya.

Namun, penurunan harga jual produk kimia yang dihasilkan menimbulkan dilema bagi kinerja UNIC. "Penjualan kami awal tahun menjadi lebih kecil jika dibanding penjualan awal tahun lalu,” kata Lily Setiadi, Sekretaris Perusahaan UNIC kepada KONTAN, Kamis (5/1).

Lily menjelaskan, penurunan harga jual harus dilakukan saat harga minyak turun. Jika harga tidak diturunkan, maka produk UNIC akan kalah bersaing dengan produk impor. Sementara itu, sebagian bahan baku minyak mentah yang dibeli UNIC dengan harga tinggi.

Dampak lain dari penurunan harga minyak mentah juga berdampak pada turunnya harga alkohol. Ini menjadi kekhawatiran bagi UNIC. Sebab, alkohol adalah produk substitusi dari produk kimia yang diproduksi UNIC.

Agar bisa bersaing dengan produk alkohol, UNIC berencana melakukan efisiensi. Walaupun melakukan efisiensi, Lily menjamin tidak ada penurunan kualitas produk yang dihasilkan. Meski saat ini punya banyak tantangan bisnis, Lily masih optimistis volume produksi UNIC naik 3% menjadi 159.000 metrik ton tahun ini.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×