kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Naik, Pengusaha CPO Genjot Ekspor


Kamis, 12 Februari 2009 / 10:40 WIB
Harga Naik, Pengusaha CPO Genjot Ekspor


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terus menanjak sejak awal tahun ini. Saat ini, harga CPO di Bursa Rotterdam Belanda, merangkak naik mendekati US$ 550 per ton.

Padahal, harga rata-rata CPO akhir tahun 2008 hanya berkisar US$ 400 per ton. Tentu saja, peluang mendulang untung dengan memperbanyak ekspor kian besar.

Saat ini, pengusaha CPO memang sudah bersiap-siap memacu ekspor lagi. "Kami akan memanfaatkan momentum ini dengan menggenjot ekspor CPO sebanyak mungkin. Ini kesempatan bagus," kata Presiden Direktur Permata Hijau Group, Robert kepada KONTAN, Rabu (11/2).

Pengusaha memang sengaja memacu ekspor karena masih yakin harga CPO akan naik lagi. Apalagi, pekan lalu beredar kabar, pasokan minyak kedelai dari Amerika Latin bakal merosot karena kekeringan. Kondisi ini membuka peluang bagi pengusaha CPO membidik pasar beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Eropa.

Tapi, itu bukan jaminan harga CPO akan terus terbang tinggi. "Kalau pun naik, paling ke kisaran harga US$ 600 per ton," ucap Robert.

Meski begitu, Robert optimistis perusahaannya tetap mampu menorehkan kinerja ekspor lumayan bagus di tahun ini. Permata Hijau menargetkan ekspor di atas satu juta ton untuk 2009. "Kalau tak tercapai, minimal sama dengan tahun lalu sekitar 1 juta ton," ujar Robert.

Produsen lain juga akan melakukan langkah serupa. Max Ramajaya, Manajer Umum Pengembangan Bisnis PT Wilmar Indonesia bilang, perusahaannya siap melempar sebagian besar produksi CPO ke pasar ekspor.

Untuk ini, Wilmar sudah membidik berapa negara tujuan ekspor baru. "Kami mencoba masuk ke Amerika Serikat, Timur Tengah, Uzbekistan, Kazakstan, dan Australia," tutur Max.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengakui, peningkatan harga CPO di pasar dunia sedikit melegakan produsen. Maka, Gapki mengimbau seluruh produsen segera menggenjot ekspor. "Target utama ekspor CPO tahun ini adalah Eropa Timur," kata Ketua Umum Gapki Joefly Bahroeny. Tahun ini, Gapki menargetkan total ekspor CPO Indonesia bisa mencapai 16 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×