kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga patokan batubara Desember turun 1,6%


Rabu, 10 Desember 2014 / 19:46 WIB
Harga patokan batubara Desember turun 1,6%
ILUSTRASI. Tol Trans Jawa: Angkutan barang beristirahat di Rest Area Km 391A di ruas Tol Semarang - Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah,


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Berlebihnya pasokan batubara di pasar internasional membuat harga komoditas tersebut tetap suram di penghujung tahun 2014. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batubara acuan (HBA) Desember 2014 sebesar US$ 64,65 per ton, atau turun 1,6% dibandingkan dengan HBA yang ditetapkan per November lalu sebesar US$ 65,7 per ton.

Bahkan dibandingkan dengan 11 bulan sebelumnya di tahun ini, HBA Desember merupakan patokan yang paling rendah. Sebagai gambaran, HBA Januari 2014 yang ditetapkan pemerintah mencapai US$ 81,9 per ton.

Bambang Tjahjono, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM mengatakan, harga jual batubara di pasar internasional sedang turun karena pasokan dari negara produsen seperti Australia, India, dan Indonesia cukup tinggi. "Sampai sekarang belum ada pengaruh peningkatan permintaan maupun harga dengan masuknya musim dingin," kata dia di kantornya, Rabu (10/12).

Alhasil, kondisi harga jual di pasar ekspor turut mempengaruhi indeks harga jual batubara yang menjadi dasar penetapan HBA. Indeks yang menjadi patokan harga batubara nasional yakni, Indonesia Coal Index, New Castle Export Index, Index Platss 59, dan New Castle Global Coal Index.

Asal tahu saja, sepanjang Januari hingga Oktober 2014, produksi batubara nasional mencapai 346 juta ton. Jumlah produksi tersebut meningkat 5,2%  dibandingkan realisasi produksi pada 2013 pada periode yang sama sebanyak 329 juta ton. Di mana, dari jumlah tersebut sekitar 45 juta ton digunakan di dalam negeri, sedangkan sebagian besarnya di jual di pasar internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×