Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .
Dihubungi terpisah, Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) menganggap perang Rusia dan Ukraina belum berdampak signifikan bagi industri pupuk Indonesia. Selain karena stok pupuk secara semesteran masih ada, di Indonesia sudah banyak produsen pupuk yang memproduksi Ammonium Nitrat (AN).
“Ammonium Nitrat yang digunakan untuk bahan baku pupuk, saat ini juga diproduksi di Indonesia. Di Indonesia, terdapat 4 produsen dengan total kapasitas 500.000 ton AN per tahun,” terang Sekretaris Jenderal APPI Achmad Tossin Sutawikara kepada Kontan, Rabu (9/3).
Dengan asumsi bahwa produksi ammonium nitrat Indonesia sudah cukup untuk pemenuhan bahan baku pupuk, maka Achmad menilai perang Rusia dan Ukraina belum berdampak bagi industri pupuk indonesia.
Baca Juga: Harga Komoditas Semakin Membubung Tinggi
Sebagai informasi, Rusia merupakan eksportir terbesar ammonium nitrat di dunia sekitar dua per tiga dari 20 juta ton produksi. Ammonium nitrat umumnya digunakan dalam pupuk untuk meningkatkan hasil panen seperti Jagung dan Gandum.
Asal tahu saja, ammonium nitrat umumnya digunakan dalam pertanian sebagai pupuk nitrogen tinggi. Nah, nutrisi utama yang dibutuhkan oleh tanaman yakni adalah nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang berfungsi sebagai sebagai metabolisme dan biokimia sel tanaman.
DI luar itu, Achmad berujar bahwa yang harus dilakukan untuk lakukan antisipasi kenaikan harga bahan baku fosfor (P) dan Kalium (K) adalah mencari sumber lain, misalnya dari Laos dan negara-negara sekitarnya. Hanya saja, saat ini Indonesia masih memiliki kontrak dengan Rusia untuk pasokan P dan K hingga pertengahan tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News