kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga susut 10%-15%, rumah seken terus diburu


Kamis, 21 Oktober 2010 / 10:23 WIB
Harga susut 10%-15%, rumah seken terus diburu
ILUSTRASI. Kawasan Meikarta


Reporter: Ario Fajar |

JAKARTA. Pasar rumah seken di Jakarta tidak pernah mati. Kebutuhan terhadap rumah tinggal yang terjangkau di kawasan perkotaan, menyebabkan permintaan rumah seken selalu ada setiap saat.

Darmadi Darwangsa, Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) membenarkan bahwa rumah seken ini banyak peminatnya. Salah satu pendorongnya adalah harga rumah seken bisa 10% hingga 15% lebih murah dari harga rumah sejenis yang masih baru atau dijual oleh kalangan pengembang.

Maka tidak aneh kalau pertumbuhan permintaan rumah seken bisa naik berkisar antara 20% hingga 30% per tahun. "Permintaan tertinggi di Jakarta, kemudian Bandung dan Surabaya," kata Darmadi, kemarin (20/10).

Yunior Liu, Principal Manager Ray White Tomang, Jakarta, menunjukkan contoh permintaan rumah seken di daerah Tomang, Jakarta Barat. Menurut Liu, rata-rata ia menerima permintaan sekitar 20 setiap bulan. "Peminatnya rata-rata keluarga kecil yang mencari rumah di daerah dari Rawa Kepa dan Tomang Raya," kata Liu.

Tipe rumah seken yang menjadi incaran para konsumen sangat bervariasi. Ada yang memburu rumah seken berharga ratusan juta rupiah, banyak pula yang mencari rumah seken seharga sekitar Rp 1 miliar bahkan Rp 20 miliar per unit.

David Tjandra, Principal Manager Ray White Jakarta Utara, juga mengamini kegairahan pasar properti seken itu. Bahkan ia memperkirakan, permintaan rumah bekas di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara akan naik 40% dari permintaan tahun 2009. Di kawasan ini, rumah seken berharga antara Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar per unit, paling banyak dicari pembeli.

Selain untuk ditempati sendiri, banyak juga calon konsumen yang bertujuan membeli rumah seken sebagai sarana berinvestasi. Sasaran mereka antara lain rumah seken di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Menurut William Sutedja, Principal Manager Era Platimum, kendati bekas, harga rumah seken juga terus naik. "Akhir tahun adalah puncak permintaan rumah seken, sehingga harganya naik," ungkap Sutedja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×