Reporter: Fenie Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Harga jual tembakau di dalam negeri turun drastis dari harapan para petani tembakau. Harga tembakau milik petani saat ini hanya dihargai Rp 24.000 per kilogram (kg) hingga Rp 30.000 per kg.
Padahal kata Abdus Setiawan, Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), harga tembakau harapan dari petani adalah Rp 40.000 sampai Rp 43.000 per kg. "Penurunan harga terjadi sejak awal panen tahun ini," kata Abdus saat dihubungi KONTAN, Senin (13/8).
Abdus sendiri mengaku belum mengetahui alasan penurunan harga tembakau tersebut. "Belum tahu kenapa, tetapi di gudang (pembeli) harganya rendah?" kata Abdus. Bahkan, banyak pengelola gudang tembakau menahan pembelian tembakau.
Sementara Kepala Unit PT Gudang Garam, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Boy Jonathan mengatakan, gudang tembakau milik perusahaannya, saat belum beroperasi. “Setiap tahun gudang buka tanggal 17 Agustus, jadi sekarang memang belum buka,” kata Boy.
Karena ada moment Lebaran, Boy memperkirakan gudang tembakau perusahaannya baru bisa beroperasi setelah Lebaran. Mengomentari penurunan harga, Boy mengaku hal itu sebagai hal yang wajar. “Saat gudang-gudang tembakau buka, harga tembakau tidak sehancur sekarang ini,” ujarnya.
Selain gudang milik PT Gudang Garam, sejumlah gudang milik pabrik rokok lain juga belum ada yang buka. Gudang-gudang milik PT Sadhana Arifnusa, PT Jaya Abadi (Djarum), PT Norojono (Daun Emas), PT Bentoel, dan PT Sumber Rejeki juga belum buka. Bahkan gudang-gudang milik sejumlah pabrik rokok kecil (kelas K-1000) juga belum buka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News