Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
AKARTA. Jelang musim tanam tembakau awal Juni ini, petani tembakau memprediksi harga tembakau bisa naik 25% menjadi Rp 50.000 per kilogram (kg) dibandingkan tahun lalu.
Pasalnya produktifitas dan kualitas tembakau pada musim tanam periode ini, diperkirakan akan lebih baik ketimbang tahun lalu.
"Curah hujan tidak setinggi tahun lalu sehingga produktifitas tembakau naik," ujar Budidoyo, Wakil Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Minggu (25/5).
Menurutnya, kenaikan harga tembakau 25% dianggap wajar. Sebab selain ongkos produksi, ongkos distribusi juga naik rata-rata 10%.
Di sisi lain, produksi tembakau dalam negeri tahun ini hanya akan sekitar 200.000 ton. Sementara total kebutuhan tembakau mencapai 300.000 ton.
Luas areal tanam tembakau tahun ini diperkirakan akan sama dengan tahun lalu yaitu 269.382 hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News