kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Penutupan pabrik rokok melukai tenaga kerja daerah


Minggu, 18 Mei 2014 / 16:17 WIB
Penutupan pabrik rokok melukai tenaga kerja daerah
ILUSTRASI. Promo GoPay di Cinema XXI dan Cinepolis berlaku hingga periode 31 Desember 2022 (dok/BNI Experience)


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Tak hanya HM Sampoerna, penurunan penjualan Sigaret Kretek Tangan (SKT) juga diakui Gabungan Asosiasi Pengusaha Rokok Indonesia (GAPRI).

“Tren SKT di Indonesia terus menurun di lima tahun terakhir,” kata Hasan Aony Aziz, Sekjen GAPRI, Minggu (18/5).

Penutupan pabrik SKT akan berdampak dua hal. Pertama, konsumsi tembakau lokal yang akan berkurang. Kedua, peluang pekerjaan yang makin sedikit, terutama bagi para tenaga kerja yang berada di daerah. 

Menurut Hasan, peluang pekerjaan adalah faktor yang sangat penting. “Karena proses rokok SKT itu mulai dari pertama sampai akhir menggunakan tangan manusia.” kata dia.

Kemarin, PT HM Sampoerna memutuskan menutup dua dari tujuh pabrik SKT miliknya. Dampaknya, sebanyak 4.900 pekerja terkena PHK. 

Perusahaan mengatakan, penyebab utamanya adalah penurunan permintaan SKT sejak tahun 2009. Dalam rilisnya, Sampoerna mengatakan, ini adalah imbas refrensi perokok dewasa dari SKT ke SKM (sigaret kretek mesin). 

Pada tahun lalu, penurunan produk rokok SKT Sampoerna mengalami penurunan sebesar 13%. Dimana jumlah tersebut merupakan penurunan yang sangat besar dan tak pernah terjadi sebelumnya oleh Sampoerna.

Tak hanya di tahun lalu saja, pada kuartal I-2014 juga mengalami hal yang sama. Sampoerna menyebutkan pada tiga bulan pertama ini tercatat pangsa pasar di segmen SKT turun sebesar 2,9 poin menjadi 8,3%. Bersdasarkan hal tersebutlah Sampoerna menilai keputusan penutupan pabrik adalah keputusan yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×