Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk menargetkan penjualan perhiasan ke segmen ritel bisa meningkat tahun ini. Tahun 2017 lalu, 90% penjualan masih didominasi ke segmen grosir.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto mengatakan pihaknya sampai saat ini telah memiliki 33 outlet yang tersebar di Pulau Jawa dan wilayah lain seperti Medan, Batam, Palembang, Pontianak, Bali, dan Makassar. “Targetnya tahun ini toko kita bisa sampai 100,” katanya pada Kamis (3/5).
Agar mencapai 100 toko, Hartadinata artinya akan membangun sekitar 77 toko lagi. Sekedar informasi jaringan ritel toko Hartadinata bernama Aurum Collection Centre (ACC).
Berdasarkan pengamatan perusahaan, budaya konsumen perhiasan biasanya terikat pada brand sebuah toko emas. Oleh karenanya upaya Hartadinata memperbanyak outlet itu dalam rangka merangkul pasar ritel.
“Dengan meningkatnya jumlah toko ACC, kami menentukan branding,” ujarnya.
Direktur Keunagan Hartadinata Deny Ong mengatakan untuk mengejar itu, Hartadinata telah mengalokasikan sebesar Rp 300 miliar untuk belanja modal. Salah satu belanja modal itu nantinya akan digunakan untuk memperbanyak toko untuk segmen ritel.
Saat ini, utilisasi produksi pabrik perhiasan milik perusahaan baru 29,9% dari total kapasitas terbasang. “Sekarang sudah bisa sekitar 700 kilogram setiap bulan,” kata Sandra.
Menurutnya, saat ini penjualan jenis perhiasan yang lebih laku berasal dari perhiasan dengan kadar rendah. Ia mencontohkan di kawasan Pantai Utara misalnya, banyak yang menyukai perhiasan dengan kadar emas rendah.
Sementara di Madura dan Jakarta, kadar emas tinggi lebih digemari. Lain halnya dengan Batam, awalnya konsumen banyak menyukai emas dengan kadar tinggi, semenjak Hartadinata menawarkan berbagai varian andalan di kadar rendah, tren perhiasan dengan kadar rendah justru meningkat di sana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News