Reporter: Diemas Kresna Duta | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Produsen batubara PT Harum Energy Tbk menargetkan produksi batubara sepanjang tahun ini bisa mencapai 13 juta ton. Target itu naik tipis 4% dibandingkan target tahun lalu, yang sebanyak 12,5 juta ton.
Head of Investor Relation Harum Energy Veronica Jordan mengatakan, tipisnya kenaikan produksi itu lantaran harga batubara belum menggembirakan. Namun demikian, kata Veronica, angka produksi yang dipatok perusahaan masih berubah jika harga batubara membaik.
“Tahun ini, target produksi kami di kisaran 12,5 juta-13 juta ton. Sementara, penjualan dipatok 15 juta ton,” ungkap Veronica, Senin (7/1).
Adapun, sepanjang tahun lalu, perusahaan berkode saham HRUM ini hanya mampu menghasilkan sekitar 12 juta ton batubara. Jumlah tersebut masih berada di bawah target yang dipatok pada awal 2012, yakni sebanyak 12,5 juta ton.
Menurut Veronica, tidak tercapainya target produksi tahun lalu akibat adanya penyesuaian produksi dari beberapa konsensi tambang di wilayah Kalimantan. Konsesi tersebut dikelola oleh anak-anak usaha Harum Energy, yaitu PT Mahakam Sumber Jaya dan PT Santan Batubara.
Selain itu, dia mengaku, rendahnya volume produksi juga dipengaruhi harga jual batubara yang merosot sejak pertengahan tahun lalu. “Dampak turunnya harga batubara di pasar internasional terhadap volume penjualan jelas ada, meski tidak signifikan,” kata Veronica.
Untuk menggenjot produksi batubara ke depan, Harum Energy berencana mengeksplorasi konsensi pertambangan (KP) yang baru-baru ini dibeli melalui anak usahanya. Salah satunya, konsesi tambang milik PT Karya Usaha Pertiwi di Kalimantan Timur.
Veronica menyebut, kegiatan eksplorasi KP tersebut akan dimulai pada semester I tahun ini. Sayang, dia belum bisa menyebut rinci soal target produksi dari konsesi tambang baru tersebut. “Jumlah produksi baru dapat ditetapkan setelah proses eksplorasi selesai,” kilahnya.
Selain itu, beberapa waktu lalu, Harum Energy juga menemukan sumber daya batubara anyar alias join ore reserve committee (JORC) di blok Uskap, Kalimantan Timur. Tambang ini diperkirakan menyimpan batubara sebanyak 40 juta ton. Dengan jumlah segitu, tentu bisa menambah cadangan batubara Harum Energy yang saat ini diperkirakan hanya tersisa 106 juta ton.
Veronica bilang, kegiatan eksplorasi blok Uskap sudah dilaksanakan sejak Agustus 2012 lalu. Saat ini, pihaknya pun sedang menunggu hasil analisis dan kajian mengenai jumlah cadangan ekonomis yang dapat diproduksi dari blok tersebut.
Yang jelas, meski harga batubara melemah tahun lalu, namun kinerja Harum Energy masih positif. Hingga kuartal III-2012, perusahaan masih menorehkan pendapatan US$ 835 juta. Pendapatan ini naik 43% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, senilai US$ 586 juta. Hanya saja, laba bersih naik tipis jadi US$ 152 juta pada akhir September 2012, dari sebelumnya US$ 150 juta per September 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News