Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara acuan (HBA) kembali menguat. Pada bulan Juni 2021, Kementerian ESDM mengungkapkan HBA naik menjadi US$ 100,33 per ton. Padahal di bulan Mei lalu, HBA masih berada di level US$ 89,74 per ton.
Di tengah penguatan harga batubara ini, sejumlah perusahaan yang terkait dengan bisnis tambang batubara pun berharap banyak. Salah satunya, PT Samindo Resources Tbk (MYOH) yang masih menaruh asa.
Kepala Hubungan Investor MYOH Ahmad Zaki Natsir mengatakan, perusahaan sebenarnya lebih berharap tren harga batubara stabil. Dengan demikian, perusahaan bisa lebih mantap dalam menentukan strategi dalam mengelola bisnis.
“Kalau terlalu volatil kami dari sisi kontraktor jasa pertambangan jadi kesulitan juga untuk menetapkan langkah-langkah strategis. Kalau mau keluarkan capex yang besar untuk alat-alat, khawatirnya harga turun lagi, jadi investasinya tidak maksimal,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Jumat (4/6).
Baca Juga: Naik lagi, harga batubara acuan (HBA) Juni ditetapkan sebesar US$ 100,33 per ton
Menyoal target kinerja, saat ini MYOH masih berpegang pada target kinerja operasional yang sudah dicanangkan sebelumnya.
Di mana untuk target volume overburden removal dicanangkan sebesar 36,4 juta ton untuk tahun ini. MYOH juga memprediksi produksi batubara (coal getting), pengangkutan batubara (coal hauling), dan pemboran eksplorasi (exploration drilling) masing-masing 10,2 juta ton (coal getting), 27,7 juta ton (coal hauling), dan 29.500 meter (exploration drilling).
Saat ini, Kideco Jaya Agung merupakan satu-satunya pemberi kerja yang dilayani oleh usaha jasa pertambangan MYOH. Kontrak antara perusahaan dengan anak usaha dari PT Indika Energy Tbk (INDY) masih berlaku hingga tahun 2023 mendatang.
Sejauh ini, MYOH belum menerima permintaan resmi dari klien/pelanggan untuk mengungkit panduan kinerja operasional.
“Sampai saat ini baru pemberitahuan verbal, jadi untuk panduan target saya juga belum berani untuk umumkan secara formal,” tambah Zaki.