kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Naik lagi, harga batubara acuan (HBA) Juni ditetapkan sebesar US$ 100,33 per ton


Kamis, 03 Juni 2021 / 06:17 WIB
Naik lagi, harga batubara acuan (HBA) Juni ditetapkan sebesar US$ 100,33 per ton
ILUSTRASI. Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Batubara Acuan (HBA) masih menunjukkan tren menguat. Pada Juni 2021, HBA ditetapkan sebesar US$ 100,33 per ton, naik dari Mei yang sebesar US$ 89,74 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyebut, tren kenaikan harga batubara yang terjadi dalam dua bulan terakhir utamanya didorong oleh  peningkatan permintaan dari China. 

Hal ini antara lain dipicu oleh periode musim hujan di China, serta semakin tingginya harga domestik batubara setempat. Pasalnya, musim hujan yang ekstrem ikut memperketat kapasitas pasokan batubara China.

“Kenaikan permintaan China untuk keperluan pembangkit listrik yang melampaui kapasitas pasokan batubara domestik," kata Agung dalam keterangan tertulis.

Seperti diketahui, perhitungan nilai HBA diperoleh dari rata-rata empat indeks harga batubara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya.

Baca Juga: Produksi batubara China turun, harga batubara berpotensi ke US$ 120 per metrik ton

Perubahan HBA diakibatkan juga oleh faktor turunan pasokan dan faktor turunan permintaan. Beberapa faktor turunan pasokan dipengaruhi oleh cuaca, teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan permintaan dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

Sejak awal tahun 2021, nilai HBA cukup fluktuatif. Dibuka pada level US$ 75,84 per ton di Januari, HBA naik pada Februari di US$ 87,79 per ton lalu sempat turun di Maret ke posisi US$ 84,47 per ton. 

Pada perkembangan selanjutnya, HBA terus mengalami kenaikan di dua bulan terakhir, yaitu ke level US$ 86,68 per ton pada bulan April lalu kembali naik menjadi US$ 89,74 per ton pada Mei 2021.

Nilai HBA bulan Juni akan dipergunakan pada penentuan harga batu bara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel) selama sebulan.

Selanjutnya: Malaysia, India dan Australia lakukan lockdown, begini prospek saham komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×