kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Heboh sebar data pengguna ke Facebook, ini penjelasan resmi WhatsApp


Rabu, 13 Januari 2021 / 18:35 WIB
Heboh sebar data pengguna ke Facebook, ini penjelasan resmi WhatsApp
ILUSTRASI. Kebijakan privasi baru WhatsApp


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Beberapa hari terakhir pengguna WhatsApp heboh. Platform pesan singkat itu dikabarkan akan membagikan data pengguna ke Facebook. 

Maka, ajakan boikot WhatsApp dan beralih ke platform lain menggema. Yang menjadi favorit adalah beralih ke Telegram dan Signal. 

Facebook sendiri telah membeli WhatsApp pada tahun 2014. Harga akuisisi US$ 19 miliar. Lantaran menjadi satu, wajar kecurigaan berbagi data itu menggema

Terkait hal ini, WhatsApp angkat bicara. Dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id Rabu (13/1), WhatsApp membantah membagikan kontak ke Facebook. “”WhatsApp juga tidak dapat melihat pesan pribadi atau mendengar telepon Anda. Begitu juga Facebook,” tulis WhatsApp. 

Lantas, mengapa isu bagi-bagi data itu menjadi viral? WhatsApp lantas menjelaskan, pembaruan kebijakan privasi ini hanya berlaku untuk percakapan dengan akun Bisnis yang menggunakan WhatsApp Business API dan memilih provider hosting di luar WhatsApp.

Terkait hal tersebut  WhatsApp ingin pengguna jelas bahwa bisnis tersebut kini dapat menggunakan infrastruktur hosting Facebook untuk chat melalui WhatsApp, “Artinya, percakapan dengan bisnis tersebut dapat disimpan di server Facebook,” jelas Whats App. 

Jika pengguna berbicara dengan bisnis yang memilih metode penyimpanan di luar WhatsApp, maka notifikasi di chat tersebut akan tampil. Pengguna kemudian berhak dan bebas memilih apakah mereka mau berinteraksi dengan bisnis tersebut atau tidak

Percakapan dengan akun Bisnis yang menggunakan aplikasi gratis WhatsApp Business, maupun yang menggunakan WhatsApp Business API tapi tetap menggunakan layanan hosting WhatsApp, masih terlindungi enkripsi end-to-end seperti biasa.  Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah memanggil WhatsApp dan Facebook untuk meminta penjelasan. 

WhatsApp memang sedang agresif mengembangkan WhatsApp Business API yang sepertinya akan menjelma menjadi marketplace raksasa. Pengguna bisa memesan segala macam produk hanya melalui WhatsApp. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×