kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hemat anggaran, Perumnas bikin lini Design Center


Kamis, 23 Juni 2016 / 14:27 WIB
Hemat anggaran, Perumnas bikin lini Design Center


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Meskipun sudah makan banyak asam garam dalam membangun high rise building, Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) berupaya mencari terobosan untuk memajukan bisnis. Terbaru, perusahaan pelat merah itu membangun pusat desain proyek bernama Design Center di Jakarta.  

Pasca memiliki Design Center, Perum Perumnas yakin bisa memangkas waktu dan biaya tatkala akan mendesain sebuah proyek hunian jangkung. "Dengan menggunakan fasilitas ini cukup menggunakan 2,5% dari proyek yang didanai," ujar Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto, Rabu (22/6).

Ade Mulyanti, Head of Design Center Perumnas menggambarkan, biasanya tarif jasa konsultan sebesar Rp 2 miliar - Rp 3 miliar. Itu baru tarif untuk perencanaan arsitektur saja. Sementara  kalau pakai Design Center, Perum Perumnas cuma butuh dana sekitar Rp 600 juta untuk satu membangun kawasan.

Tak cuma menjawab tantangan saat ini, Perum Perumnas yakin langkah mereka adalah investasi di masa mendatang. Mereka memperkirakan, mau tak mau ke depan fokus utama para pengembang adalah hunian jangkung. Sebab, harga tanah khususnya di perkotaan kian mahal.

Selain arah pembangunan jenis properti, Perum Perumnas juga melihat, bakal makin banyak tuntutan untuk proyek properti. Sebut saja tuntutan untuk menyediakan hunian dengan konsep yang baik, ekonomis, efisien dan berwawasan lingkungan.

Untuk membangun Design Center, Perum Perumnas menggelontorkan dana Rp 1,5 miliar - Rp 2 miliar. "Ke depan, kami akan memakai tenaga ahli outsourcing yang bekerja di bawah kami, kalau di kantor sendiri ibaratnya bisa konsultasi setiap hari," kata Ade.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×