kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.421   -121,00   -0,73%
  • IDX 7.488   -50,08   -0,66%
  • KOMPAS100 1.052   -7,08   -0,67%
  • LQ45 788   -8,40   -1,05%
  • ISSI 254   -1,92   -0,75%
  • IDX30 412   -0,48   -0,12%
  • IDXHIDIV20 468   0,74   0,16%
  • IDX80 119   -1,01   -0,85%
  • IDXV30 122   -0,16   -0,13%
  • IDXQ30 131   0,36   0,27%

Hero bukukan pendapatan Rp 7,481 triliun


Jumat, 18 September 2015 / 23:48 WIB
Hero bukukan pendapatan Rp 7,481 triliun


Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Hero Supermarket Tbk (HERO) membukukan pendapatan sebesar Rp 7,481 triliun pada semester I 2015, naik 15,09% dibanding pendapatan semester I 2014 sebesar Rp 6,5 triliun.

"Kami optimis untuk menghadapi semester II tahun 2015," kata Presiden Direktur HERO Stephane Deutsch, saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (18/9).

Meski membukukan kenaikan pendapatan, pada saat yang bersamaan perseroan mengalami kerugian bersih sebesar Rp 32 miliar semester I 2015, turun dibandingkan periode sama tahun 2014 yang mampu mencetak untung sebesar Rp 95 miliar.

Menurut Stepane, untuk menghadapi semester II 2015 beberapa inisiatif sedang dilaksanakan. Antara lain terus melanjutkan strategi komersial yang sudah diadopsi, terutama untuk bisnis makanan, kesehatan, serta kecantikan.

"Meskipun dalam kondisi perdagangan yang sepi, perseroan meraih hasil penjualan yang baik di semester I 2015. Semuanya karena hasil penjualan dari pertumbuhan 'like for like' yang kuat pada bisnis makanan, kesehatan serta kecantikan," ujar Stephane.

Hasil penjualan dari gerai IKEA (gerai ritel penjualan perabot rumah tangga) yang dimiliki perusahaan juga cukup menjanjikan. Meski demikian momentum penjualan dipengaruhi kenaikan upah minimum yang berdampak negatif pada penurunan profitabilitas.

Hal itu mendorong perusahaan melakukan rasionalisasi atau pengurangan sejumlah gerai yang sudah dimulai pada semester II tahun 2014. "Sebanyak 63 gerai terpaksa ditutup pada tahun ini, terutama pada merek gerak Startmart," ujarnya.

Selain menutup puluhan gerai, perusahaan juga melakukan penghematan energi untuk mengurangi dampak dari meningkatnya biaya, pada bisnis makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×